Kampanye tersebut diketahui menjadi yang pertama dilakukan melawan polio di Afghanistan dalam tiga tahun terakhir.
Dilansir dari DW, sebelum mengambil alih Afghanistan, kelompok Taliban telah melarang tim vaksinasi PBB untuk melakukan kampanye dari pintu ke pintu di beberapa wilayah negara yang berada di bawah kendali mereka.
Namun kini, vaksinasi polio dari rumah ke rumah telah dimulai di 15 dari 34 provinsi di Afghanistan. Taliban mengatakan, untuk saat ini, provinsi-provinsi yang lain masih belum aman.
Petinggi Kementerian Kesehatan Afghanistan, Nek Wali Shah Momim, menjelaskan bahwa saat ini juga terdapat kekurangan staf terlatih untuk tim vaksinasi di daerah terpencil.
Baca: Taliban Dukung Kampanye Vaksinasi Polio di Afghanistan
Sebagian besar wilayah di Afghanistan telah berada di luar jangkauan vaksinasi dalam beberapa tahun terakhir. Di bagian selatan, khususnya, larangan Taliban mempersulit upaya vaksinasi polio.
Di daerah lain, kampanye dari pintu ke pintu tidak mungkin dilakukan karena pertempuran antara pemerintah dan pemberontak.
"Urgensi yang diinginkan pemimpin Taliban untuk melanjutkan kampanye polio menunjukkan komitmen bersama untuk menjaga sistem kesehatan dan memulai kembali imunisasi demi mencegah wabah penyakit," kata Direktur Regional WHO untuk Mediterania Timur, Ahmed Al Mandhari dalam sebuah pernyataan.
Taliban pernah mencurigai tim vaksinasi polio sebaga mata-mata pemerintah sebelumnya atau dari dunia Barat. Karena adanya larangan Taliban dan juga pertempuran, sekitar 3,3 juta anak di Afghanistan belum divaksinasi dalam tiga tahun terakhir.
"Tanpa diragukan lagi polio adalah penyakit, yang tanpa pengobatan atau perawatan, dapat membunuh anak-anak atau menyebabkan cacat permanen. Jadi dalam hal ini, satu-satunya cara adalah vaksinasi," ujar Qalandar Ebad, pelaksana tugas menteri kesehatan publik Taliban.
Hingga saat ini, Afghanistan dan tetangganya, Pakistan, merupakan dua negara tersisa di dunia di mana polio masih menjadi penyakit endemik. (Nadia Ayu Soraya)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News