Sebagian besar dari korban adalah remaja dan orang dewasa muda berusia 20-an tahun.
"Saya mendeklarasikan masa berkabung nasional hingga penanganan tragedi ini berakhir," ucap Yoon, dikutip dari laman CNN.
Dalam sebuah pernyataan di televisi pada hari Minggu ini, Yoon menegaskan bahwa tragedi Itaewon akan diinvestigasi secara menyeluruh. Berbagai langkah pencegahan juga segera diterapkan agar tragedi serupa tak terjadi di masa mendatang.
"Beberapa kementerian terkait seperti Kementerian Dalam Negeri dan Keselamatan akan melakukan inspeksi darurat. Inspeksi ini bukan hanya untuk acara Halloween, tapi juga festival-festival lokal," sebut Yoon.
"Inspeksi akan dilakukan secara menyeluruh agar acara apapun berjalan dengan tertib dan aman," sambungnya.
Yoon menegaskan bahwa Pemerintah Korsel akan memberikan bantuan kepada keluarga korban tewas dan dukungan medis kepada mereka yang terluka melalui "sistem darurat multi-fungsi."
"Saya melayangkan doa kepada mereka yang meninggal dalam tragedi ini, dan berharap semua korban luka dapat segera sembuh," ujar Yoon.
Sementara itu, sebanyak 19 warga negara asing termasuk dari total 151 orang yang tewas dalam tragedi Itaewon. Mereka berasal dari Iran, Tiongkok, Norwegia dan Uzbekistan.
"Sebanyak 151 orang tewas dalam insiden, dan 82 lainnya terluka," tutur Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Yongsan, Choi Seong-bum.
Baca: Pemimpin Dunia Sampaikan Belasungkawa Mendalam atas Tragedi Itaewon
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News