"Negara Tiongkok menimbulkan tantangan terbesar di era sekarang di bidang keamanan dan kemakmuran global. Mereka semakin otoriter di dalam negeri dan asertif di luar negeri," kata PM Sunak kepada awak media di Hiroshima.
Ia mengatakan bahwa Inggris dan negara-negara G7 lainnya akan mengejar pendekatan bersama untuk mengurangi tantangan yang ditimbulkan oleh Tiongkok.
"Ini semua tentang derisking – bukan decoupling. Dengan G7, kami mengambil langkah-langkah untuk mencegah Tiongkok menggunakan paksaan ekonomi untuk mencampuri urusan kedaulatan negara lain," sambungnya, seperti dilansir dari laman The Straits Times.
Sementara itu pada pekan lalu, pendahulu Sunak, Liz Truss, menjadi politikus Inggris paling ternama yang mengunjungi Taiwan sejak Margaret Thatcher di tahun 1990-an, di mana dirinya mengatakan bahwa Barat seharusnya tidak "menenangkan dan mengakomodasi" Tiongkok.
Ketegangan meningkat karena Tiongkok semakin tegas terhadap Taiwan, yang diklaim Beijing sebagai miliknya. Tiongkok tidak pernah mengesampingkan kemungkinan menggunakan kekuatan militer untuk membawa kembali Taiwan di bawah kendalinya.
Baca juga: Bersitegang dengan Tiongkok, Presiden Taiwan: Perang Bukan Pilihan
Truss mewakili sayap yang lebih 'keras' dari Partai Konservatif Inggris yang menentang pendekatan PM Sunak saat ini terhadap Tiongkok. Kubu Truss tidak suka terhadap PM Sunak yang berusaha terlibat dalam bidang-bidang seperti perdagangan dan perubahan iklim dengan Tiongkok, walau tetap memperhatikan isu ancaman keamanan nasional.
Mengenai perang Rusia-Ukraina, PM Sunak mengatakan bahwa Inggris akan mulai melatih pilot Ukraina di musim panas ini.
Bergabung dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di KTT G7, PM Sunak mengatakan tidak ada yang menginginkan perdamaian lebih dari presiden Ukraina, tetapi kondisi perdamaian harus didasarkan pada prinsip-prinsip negara tersebut.
Pada KTT selama tiga hari tersebut, G7 memberi isyarat kepada Rusia mengenai kesiapan mereka mendukung Ukraina untuk jangka panjang.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News