Presiden Taiwan Tsai Ing-wen. (Sam Yeh / AFP)
Presiden Taiwan Tsai Ing-wen. (Sam Yeh / AFP)

Bersitegang dengan Tiongkok, Presiden Taiwan: Perang Bukan Pilihan

Willy Haryono • 20 Mei 2023 14:24
Taipei: Presiden Taiwan Tsai Ing-wen berjanji pada Sabtu, 20 Mei 2023, untuk mempertahankan status quo perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan di tengah ketegangan tinggi dengan Tiongkok, negara yang telah meningkatkan tekanan militer terhadap pulau yang diperintah secara demokratis itu.
 
"Taiwan tidak akan memprovokasi dan tidak akan tunduk pada tekanan Tiongkok," kata Tsai dalam pidato di kantor kepresidenan di Taipei, menandai ulang tahun ketujuh pemerintahannya.
 
Tiongkok, yang menganggap Taiwan sebagai miliknya dan mengancam akan membawa pulau itu di bawah kendalinya dengan kekuatan jika diperlukan, telah meningkatkan tekanan militer dan diplomatik untuk memaksa pulau itu menerima kedaulatan Tiongkok sejak Tsai menjabat pada 2016.

Beijing telah menolak seruan dari Tsai untuk menggelar dialog, karena sang presiden dianggap sebagai separatis. Selama ini, Tsai telah berulang kali bersumpah untuk membela kebebasan dan demokrasi Taiwan.
 
"Perang bukan pilihan. Tidak ada pihak yang dapat mengubah status quo secara sepihak dengan cara yang tidak damai," kata Tsai, dikutip dari laman Al Arabiya, Sabtu, 20 Mei 2023.
 
"Mempertahankan status quo perdamaian dan stabilitas adalah kesepakatan dunia dan Taiwan," sambungnya.
 
"Meski Taiwan dikelilingi oleh risiko, Taiwan sama sekali bukan pembuat risiko. Kami adalah manajer risiko yang bertanggung jawab dan Taiwan akan berdiri bersama dengan negara-negara demokrasi dan komunitas di seluruh dunia untuk bersama-sama meredakan risiko," tutur Tsai.
 
Sementara itu, para pemimpin G7 sepakat mencari penyelesaian damai untuk masalah-masalah di Taiwan, kata tuan rumah KTT G7 di Hiroshima, kata Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida pada Jumat kemarin.
 
Tsai mengatakan para pejabat Taiwan sedang berdiskusi dengan pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden tentang pengiriman bantuan senjata senilai USD500 juta ke Taiwan, seraya menambahkan bahwa bantuan itu dimaksudkan untuk mengatasi pengiriman senjata yang tertunda karena pandemi Covid-19
 
Ia menekankan pentingnya global pasokan Taiwan ke Tiongkok, yang memproduksi sebagian besar chip semikonduktor canggih dunia, dan berjanji untuk mempertahankan teknologi chip tercanggih serta pusat penelitian dan pengembangan di Taiwan.
 
Taiwan bersiap untuk pemilihan umum presiden pada pertengahan Januari mendatang, dengan ketegangan Tiongkok menjadi agenda utama kampanye.
 
Baca juga:  Tiongkok Kerahkan 38 Pesawat Jet Tempur dan 6 Kapal di Dekat Taiwan
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan