Kelimanya dinyatakan bersalah pada Rabu pekan kemarin di bawah undang-undang penghasutan era kolonial. Kasus tersebut dilabeli sejumlah aktivis hak asasi manusia sebagai sebuah "tindakan represif."
Ditahan pada Juli 2021 atas penerbitan tiga buku kartun bertema domba melawan serigala, terpidana Lorie Lai, Melody Yeung, Sidney Ng, Samuel Chan dan Marco Fong menyatakan tidak bersalah.
Saat menjatuhkan vonis, hakim pengadilan distrik Kwok Wai Kin mengatakan bahwa kelima terpidana itu harus dihukum "bukan karena publikasi atau kata-kata di dalam buku, tapi karena risiko yang mereka timbulkan kepada pikiran anak-anak." Ia menyebut ketiga buku itu menebar bibit-bibit "ketidakstabilan."
"Apa yang dilakukan para terdakwa terhadap anak-anak berusia 4 tahun ke atas adalah praktik cuci otak," ujar Kwok, dikutip dari Independent, Sabtu, 10 September 2022.
Di salah satu buku, serigala ingin merebut sebuah desa dan memakan domba. Alhasil, kawanan domba di desa tersebut berjuang melawan serangan serigala.
Kawanan domba dalam buku itu kemudian mengambil tindakan, seperti berunjuk rasa dan melarikan diri dengan menggunakan perahu. Adegan itu diyakini merujuk pada 12 demonstran pro-demokrasi yang melarikan diri dari Hong Kong pada 2020.
Ini merupakan kali pertamanya publikasi buku anak-anak yang dinilai menghasut dibawa ke pengadilan Hong Kong sejak unjuk rasa pro-demokrasi terjadi di kota semi-otonom tersebut di tahun 2019.
Mengatakan bahwa mereka dapat meninggalkan penjara dalam waktu yang tidak terlalu lama, hakim bertanya kepada kelima orang itu mengenai kapan "mereka akan pergi dari penjara pikiran."
Lai, salah satu terpidana, mengatakan bahwa "kebebasan dengan limitasi bukanlah sebuah kebebasan." Hakim menghentikan pernyataan tersebut dengan mengatakan bahwa pengadilan tidak bisa dijadikan tempat menyampaikan pidato politik.
"Semua orang punya kebebasan berekspresi, tapi tidak sama dengan kebebasan absolut," ungkap hakim.
Terpidana lainnya, Yeung, menegaskan dirinya tidak bersalah dengan berkata: "saya tidak menyesali pilihan saya, dan saya berharap dapat tetap bersama kawanan domba."
Baca: Hong Kong Dikhawatirkan Alami Kemunduran Demokrasi
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News