Permintaan Ghani dilayangkan usai jajaran parlemen di Kabul mendorong Washington untuk mengkaji kembali kebijakan petahana Donald Trump yang ingin menarik seluruh pasukan AS dari Afghanistan.
"Afghanistan berharap dapat melanjutkan dan memperdalam kemitraan strategis berlapis dengan AS, termasuk dalam memerangi terorisme dan membawa perdamaian di Afghanistan," ucap Ghani, dalam ucapan selamat kepada Biden dan juga wakilnya, Kamala Harris.
Dilansir dari laman Arab News pada Senin, 9 November 2020, hubungan antara Ghani dan pemerintahan AS di bawah Trump memburuk dalam beberapa bulan terakhir. Salah satu penyebabnya adalah tidak dilibatkannya Afghanistan dalam negosiasi damai antara AS dan Taliban, yang berujung pada perjanjian damai pada Februari lalu.
Perjanjian itu kemudian memicu proses negosiasi damai antara perwakilan Afghanistan dan Taliban di Doha, Qatar. Namun hingga saat ini, dialog tersebut belum menemukan titik temu, sementara gelombang aksi kekerasan -- terkadang dilakukan Taliban -- masih berlangsung di Afghanistan.
Beberapa pekan lalu, Trump mengumumkan bahwa pasukan AS yang tersisa di Afghanistan akan pulang paling lambat pada Hari Raya Natal. Penarikan itu lebih dini dari yang disepakati AS dengan Taliban.
Di bawah perjanjian damai pada Februari lalu, AS akan menarik pasukannya dari Afghanistan, sementara Taliban akan membantu menjaga keamanan di negara tersebut.
Namun hingga saat ini, gelombang aksi kekerasan yang menewaskan banyak korban masih terjadi di Afghanistan. Ghani berharap kondisi ini dapat berubah ke arah yang lebih baik dengan Biden sebagai pemimpin baru di AS.
Baca: Dialog Damai Afghanistan dan Taliban Dimulai Hari Ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News