Guncangan kuat pada Rabu dini hari itu terjadi di dekat kota Khost di wilayah tenggara Afghanistan. Area yang terkena dampak terparah adalah distrik Spera di provinsi Khost, dan distrik Barmala, Ziruk, Naka serta Gayan di provinsi Paktika.
"Ada lebih dari 1.000 korban jiwa dan sekitar 1.500 korban luka. Banyak desa hancur dan rata dengan tanah," kata Amin Huzaifa, kepala departemen kebudayaan dan informasi Paktika, kepada kantor berita Sputnik.
Kepala departemen kebudayaan dan informasi Paktika, Mawlawi Huzifa, mengatakan kepada media TOLONews bahwa gempa terjadi sekitar pukul 01.30 waktu setempat. Ia mengatakan banyak korban berasal dari distrik Giyan.
Menurut otoritas setempat, helikopter yang membawa tim penyelamat telah tiba di lokasi kejadian.
Juru bicara kelompok Taliban, Zabihullah Mujahid mengatakan bahwa sebuah rapat kabinet darurat telah digelar hari ini dapat mendiskusikan bantuan kepada warga terdampak gempa.
"Semua organisasi releval telah ditugaskan untuk mengirim tim bantuan," ucap dia.
Abdullah Abdullah, mantan kepala Dewan Rekonsilisasi Nasional Afghanistan, telah menyampaikan duka cita mendalam kepada warga terdampak gempa.
Badan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) melaporkan bahwa episentrum gempa terletak 44 kilometer dari kota Khost, dengan kekuatan mencapai magnitudo 6,1. Disebutkan bahwa operasi pencarian dan penyelamatan korban sedang dilakukan otoritas setempat.
Bencana alam ini terjadi di saat Afghanistan berusaha mengatasi krisis ekonomi parah sejak Taliban menguasai negara tersebut tahun lalu.
Sebuah agensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan bahwa Afghanistan telah meminta agensi-agensi kemanusiaan untuk menyalurkan bantuan kepada warga terdampak gempa.
"PBB dan tim kemanusiaan di Afghanistan mengekspresikan simpati mendalam kepada orang yang terdampak bencana ini," tulis Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan (UNOCHA) via Twitter.
Baca: Paus Doakan Korban Gempa Bumi di Afghanistan
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News