Ribuan petugas penyelamat dari seluruh Jepang berusaha mengatasi kesulitan akibat jalan yang terputus ke area gempa, dengan ditambah adanya sekitar 1.000 titik longsor.
Jumlah korban tewas bertambah menjadi 161, dan yang belum ditemukan turun menjadi 103 dari 195 orang. Gelombang guncangan menyebabkan runtuhnya bangunan, kebakaran besar, dan memicu gelombang tsunami setinggi lebih dari satu meter.
Kondisi cuaca yang semakin dingin, memperburuk keadaan untuk 28.800 orang lebih di 404 tempat penampungan pemerintah.
Hujan terjadi terus-menerus, akibatnya meningkatkan risiko tanah longsor baru. Selain itu, salju yang tebal juga menyebabkan lebih banyak bangunan roboh. Sekitar 2.000 orang di komunitas terpencil terputus akibat jalan rusak, menyulitkan pendistribusian bantuan.
Berdasarkan laporan dari Channel News Asia, Senin, 8 Januari 2024, sekitar 20.700 rumah tangga di wilayah Ishikawa belum mendapat akses listrik. Selain itu, lebih dari 66.100 rumah tangga juga tidak memiliki pasokan air.
"Prioritas pertama adalah menyelamatkan orang-orang di bawah reruntuhan, dan menjangkau masyarakat yang terisolasi," kata Perdana Menteri Fumio Kishida dalam sebuah wawancara dengan NHK.
Jepang telah mengirim pasukan kecil ke setiap komunitas yang terisolasi dengan berjalan kaki. Selain itu, helikopter polisi dan pemadam kebakaran juga dikerahkan untuk menjangkau daerah-daerah terpencil. (Atika Pusagawanti)
Baca juga: Korban Tewas Gempa Jepang Melonjak Jadi 161, 103 Masih Hilang
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News