"Papua Nugini merupakan mitra strategis Indonesia dalam menjalin kemitraan lebih mendalam dengan negara-negara Pasifik," kata Menlu Retno dalam pernyataan pers bersama, Selasa, 21 Maret 2023.
Dalam pertemuan ini, Menlu Retno menuturkan Indonesia dan Papua Nugini masih memiliki banyak ruang untuk memperluas kerja sama.
"Kita masih memiliki ruang yang cukup untuk memperluas perdagangan bilateral kita, melampaui perdagangan lintas batas, antara lain melalui penyederhanaan perizinan, fasilitasi jaringan logistik yang lebih kuat, serta pembentukan Dewan Bisnis Bersama Indonesia-Papua Nugini," sambung Retno.
Kedua negara juga sepakat mengambil langkah konkret guna memulai negosiasi perjanjian perdagangan (PTA). Retno menegaskan, Indonesia berkomitmen mempercepat proses dengan menyiapkan studi kelayakan bersama.
Baca juga: Ratifikasi 2 Perjanjian Bikin Hubungan Indonesia-Papua Nugini Makin Erat
"Kami juga membahas kemungkinan kerjasama dalam melibatkan BUMN Indonesia untuk berinvestasi di PNG, antara lain di sektor energi, jasa telekomunikasi dan industri farmasi," serunya.
"Kami sepakat untuk mengeksplorasi hasil ekonomi yang konkret di masa depan," tegas Retno.
Dalam kesempatan serupa, Menlu Tkatchenko menuturkan, negaranya ingin belajar dari kemajuan Indonesia. "Kami ingin bekerja sama dengan Indonesia, belajar dari Indonesia, melalui kemandiran ekonomi kami," kata dia.
"Dan melalui UMKM dan BUMN, kita dapat memperoleh manfaat besar satu sama lain," sambungnya.
Ia menegaskan, masyarakat Indonesia dan Papua Nugini memiliki kesamaan, yakni sama-sama orang Melanesia.
"Kita bekerja sama untuk keuntungan jangka panjang kedua negara. Dan kami sangat ingin memperkuat hubungan antara Indonesia dan Papua Nugini serta membawanya ke tingkat berikytnya untuk kepentingan rakyat dan kawasan ini," pungkasnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News