Ribuan orang mengikuti festival LGBT di Seoul, Korsel, 1 Juni 2019. (Ed JONES / AFP)
Ribuan orang mengikuti festival LGBT di Seoul, Korsel, 1 Juni 2019. (Ed JONES / AFP)

Ribuan Orang Ikuti Festival LGBT di Seoul Korsel

Willy Haryono • 17 Juli 2022 12:20
Seoul: Ribuan orang mengikuti sebuah festival Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT) di pusat kota Seoul, Korea Selatan (Korsel) pada Sabtu kemarin. Di waktu bersamaan, kelompok penganut agama Kristen dan sejumlah grup konservatif menggelar aksi protes mengecam festival tersebut.
 
Dinamakan Seoul Queer Culture Festival, acara tersebut dihadiri sekitar 13.000 orang sejak Sabtu pagi hingga petang pukul 15.00 waktu setempat, menurut laporan kantor berita Yonhap.
 
Para peserta, beberapa di antaranya memakai masker dan membawa bendera pelangi, melihat-lihat sekitar 72 stan yang dibuka sejumlah grup hak asasi manusia, klub LGBT, kedutaan besar, dan organisasi keagamaan di sepanjang lokasi berlangsungnya festival.

"Saya senang kami akhirnya dapat menggelar festival luring seperti ini setelah sekian lama. LGBT bukan orang-orang yang penuh kebencian, tapi mereka yang menjalani kehidupan sehari-hari seperti kita semua," kata seorang peserta yang menyebut dirinya bernama Hurricane Kimchi.
 
"Festival ini sudah semakin besar, dan banyak LGBT hadir karena persepsi mengenai mereka di tengah masyarakat sudah semakin membaik," sambungnya, dilansir dari Asia One, Minggu, 17 Juli 2022.
 
Duta Besar Amerika Serikat untuk Korsel, Philip Goldberg, juga hadir dalam festival LGBT untuk memperlihatkan dukungannya.
 
"Untuk mengekspresikan komitmen kuat AS dalam mengakhiri diskriminasi di mana pun itu terjadi, dan demi memastikan semua orang diperlakukan dengan baik dan manusiawi, kami tidak bisa meninggalkan kalian semua," seru Goldberg kepada para peserta festival.
 
"Kami akan berjuang bersama kalian demi kesetaraan dan hak asasi manusia," sambungnya.
 
Di seberang jalan dari lokasi festival, aksi protes menentang LGBT dihadiri sekitar 15.000 orang, menurut laporan Yonhap. Banyak dari mereka tidak setuju jika kelompok LGBT secara terbuka menggelar acara di ruang terbuka publik seperti Seoul Plaza dan area sekitar Balai Kota.
 
"Kami berunjuk rasa untuk menyerukan etika seksual yang sehat bagi anak-anak kami, dan kami menyerukan penggunaan Seoul Plaza yang lebih baik, karena lokasi tersebut juga didanai pajak warga," sebut Lee Yong-hee, seorang profesor dari universitas di Korsel.
 
Kepolisian Seoul berjaga-jaga di sekitar lokasi dalam mengantisipasi kemungkinan terjadinya bentrokan antar kedua kubu.
 
Baca:  30.000 Orang Berpartisipasi dalam Pawai LGBT di London Inggris
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan