Prosesi selama tiga jam itu dilakukan di rute parade Pride pertama di tahun 1972. Para partisipan menari, menyanyi dan mengibarkan bendera berwarna pelangi yang terasoiasi dengan LGBT.
Dari puluhan ribu peserta, terdapat satu kontingen asal Ukraina yang mengkritik gerakan menentang LGBT di Rusia.
Parade Pride di London tahun ini merupakan kali pertama digelar sejak pandemi Covid-19. Mereka yang ikut serta didesak melakukan tes Covid-19 karena meningkatnya angka kasus di seantero Inggris.
Dikutip dari DW, agensi Keamanan Kesehatan Inggris juga mengeluarkan peringatan bagi orang yang memperlihatkan gejala-gejala cacar monyet. Penyakit tersebut, yang kini muncul di 53 negara, sebagian besarnya diidap pria yang berhubungan seks sesama jenis.
Chris Joell-Deshields, pemimpin parade Pride di London, mengatakan bahwa hak dan kebebasan LGBT telah diraih sejak 1972, namun "masih banyak yang harus kami lakukan."
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menyebut peringatan 50 tahun parade Pride ini sebagai sebuah "tonggak sejarah." Sementara Wali Kota London Sadiq Khan mengatakan kepada awak media bahwa pawai Pride ini merupakan selebrasi bagi komunitas, persatuan dan kemajuan.
Khan menyinggung mengenai serangan di Oslo yang terjadi menjelang parade Pride, yang telah menewaskan dua orang dan melukai lebih dari 20 lainnya.
"Kita harus menyadari fakta bahwa komunitas (LGBT) masih terancam terkena diskriminasi, bias dan kekerasan," sebut Khan.
Parade Pride di London dilanjutkan dengan sebuah konser di Lapangan Trafalgar pada Sabtu malam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id