Hingga sejauh ini tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban tewas. Untuk korban luka, dua WNI yang sempat dirawat telah pulang ke kediaman mereka masing-masing.
"WNI berinisial AR telah dirawat Korea University Anam Hospital dan pada Minggu pagi yang bersangkutan sudah keluar dari RS dalam keadaan baik," ucap keterangan tertulis KBRI Seoul yang diterima Medcom.id, Rabu, 2 November 2022.
"Sementara WNI berinisial CA telah dirawat di Seobuk Hospital dan sudah kembali ke kediaman pada 29 Oktober malam."
"Tim KBRI Seoul telah berhasil menghubungi dan memastikan keduanya dalam kondisi baik dan sedang dalam masa pemulihan," sambung pihak KBRI.
Duta Besar Indonesia untuk Korea Selatan, Gandi Sulistiyanto, beserta segenap keluarga besar KBRI Seoul menyampaikan duka cita yang mendalam atas meninggalnya para korban dari tragedi Halloween di Itaewon. KBRI Seoul berharap para korban luka mendapatkan penanganan medis pada kesempatan pertama.
Otoritas Korea Selatan mengatakan bahwa dari total 156 orang meninggal, terdapat 26 orang WNA dari 14 negara, yang teridentifikasi berkewarganegaraan Iran (5 orang), RRT (4 orang), Rusia (4 orang), AS (2 orang), Jepang (2 orang), Perancis, Australia, Vietnam, Uzbekistan, Norwegia, Kazakhstan, Thailand, Sri Lanka, dan Austria.
Merespons tragedi mengenaskan ini, Pemerintah Korea Selatan juga telah melakukan beberapa hal, termasuk membuka layanan hotline informasi untuk orang hilang pada Tragedi Halloween Itaewon di nomor +82-2-2199-8660 dan menetapkan Masa Berkabung Nasional mulai tanggal 30 Oktober 2022 hingga 5 November 2022 pukul 24.00.
Selain itu, Korsel juga membatalkan berbagai promosi dan acara terkait perayaan Halloween di seantero negeri. Pertunjukan budaya, konser dan festival juga dibatalkan selama masa berkabung nasional.
Di ibu kota, Pemerintah Kota Seoul membuka altar duka di Seoul Plaza, dan Pemerintah Kecamatan Yongsan membuka altar duka di Itaewon Plaza untuk memberikan penghormatan kepada para korban. Pemerintah Daerah di berbagai provinsi juga membuka altar duka dalam kaitan Tragedi Halloween Itaewon.
Otoritas Korsel menyediakan layanan konsultasi psikologis bagi para korban, keluarga korban, serta masyarakat umum yang terdampak tragedi Itaewon.
Pemerintah Korea Selatan juga akan memberikan santunan duka cita untuk keluarga korban meninggal, termasuk bagi WNA, sebesar 20 juta won (setara Rp220 juta) serta maksimal 15 juta won (setara Rp165 juta) untuk biaya pemakaman dan pemulangan jenazah bagi WNA.
Perdana Menteri Korea Selatan, Han Duck-soo, akan memimpin rapat terkait penanggulangan bencana dan keselamatan dengan berbagai unsur pemerintahan Korea Selatan pada Rabu ini, pukul 09.00 KST.
Saat ini, KBRI Seoul terus berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk kepolisian dan sejumlah rumah sakit rujukan, guna menggali informasi kemungkinan adanya WNI yang menjadi korban. KBRI Seoul juga berkoordinasi dengan tim Gerak Cepat (Gercep), Persatuan Pelajar Indonesia di Korea (PERPIKA), serta simpul-simpul masyarakat guna memantau sekiranya ada WNI yang terdampak.
KBRI Seoul menyampaikan imbauan di Grup Kakao Talk (semacam Grup WhatsApp dengan jumlah anggota lebih dari 1000 WNI di Korsel) untuk info cepat sekiranya ada WNI yang terdampak peristiwa tersebut.
Bagi WNI yang membutuhkan bantuan segera, diminta untuk menghubungi KBRI Seoul di nomor +82-10-5394-2546 (Hotline Bantuan Darurat).
Baca: BP2MI Pastikan Belum Ada Pekerja Migran Indonesia Jadi Korban Tragedi Itaewon
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News