Travel bubble adalah skema perjalanan bebas karantina Covid-19 yang disepakati antar dua negara atau lebih.
Setelah berkonsultasi dengan otoritas terkait di Australia, Selandia Baru memutuskan bahwa risiko tiga kasus Covid-19 tidak terlalu signifikan. Penerbangan antar Selandia Baru dan Australia Barat pun akan dilanjutkan kembali mulai Senin besok.
Kendati begitu, siapapun yang pernah berada di "lokasi tertentu" yang ada dalam daftar Australia Barat dalam 14 hari terakhir, belum dapat bepergian ke Selandia Baru.
"Meski risiko kesehatan publik relatif rendah, kami harus tetap waspada di tengah perjalanan bebas karantina saat ini," kata Direktur Jenderal Kesehatan Selandia Baru, Ashley Bloomfield, dilansir dari laman The Straits Times.
Penangguhan travel bubble pada Sabtu kemarin merupakan gangguan kedua dalam perjanjian perjalanan antara Selandia Baru dan Australia. Travel bubble antar kedua negara pertama kali dibuka dua pekan lalu.
Baca: Travel Bubble Australia dan Selandia Baru Resmi Dibuka
Selama pandemi Covid-19 sepanjang 2020, kedua negara menutup ketat perbatasan internasional mereka. Travel bubble antara Selandia Baru dan Australia dipandang sebagai pencapaian penting dalam memulihkan kembali industri perjalanan global.
Pariwisata adalah industri ekspor terbesar Selandia Baru sebelum pandemi, dengan jumlah turis Australia berjumlah sekitar 40 persen dari total pengunjung internasional.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News