Menurut keterangan beberapa sumber kepolisian, baku tembak terjadi sekitar siang hari saat tim gabungan pasukan keamanan menjalankan operasi anti-Naxal di sepanjang perbatasan Sukma-Bijapur.
Saat berpatroli, pasukan gabungan India disergap sekelompok pemberontak Maoist di dekat desa Jonnaguda. Pasukan India pun terpencar dan tersebar di area hutan sepanjang 2 kilometer dari perbatasan.
"Jasad 20 persinel keamanan telah ditemukan di lokasi," kata Juneja, dilansir dari laman Anadolu Agency pada Minggu, 4 April 2021.
"Total 31 personel yang terluka telah dibawa ke sebuah rumah sakit di Bijapur, sementara satu lainnya masih dinyatakan hilang," sambung dia.
Ini merupakan serangan terbesar Maoist di Chhattisgarh dalam beberapa tahun terakhir.
Baca: Tiga Pemberontak Maoist Tewas dalam Baku Tembak di India
Inspektur Jenderal Polisi India (Bastar) P. Sunderraj mengatakan, setidaknya lima pemberontak Naxal tewas baku tembak yang berlangsung selama hampir 3,5 jam. Salah satu dari pemberontak yang tewas diketahui berjenis kelamin perempuan.
Perdana Menteri India Narendra Modi telah menyampaikan belasungkawa mendalam atas kematian 22 personel keamanan.
"Saya turut berduka kepada keluarga dari mereka yang tewas saat berjuang melawan Maoists di Chhattisgarh. Pengorbanan mereka tidak akan pernah dilupakan. Semoga korban luka dapat segera pulih," tulis PM Modi di Twitter.
Naxal adalah grup pemberontak yang terinsiprasi dari kelompok komunis radikal sayap kirip yang juga mendukung ideologi politik Maoist.
Pemberontak Maoist telah beraksi selama lebih dari tiga dekade di wilayah timur dan pusat India. Maoist terus beraksi demi memperjuang apa yang mereka sebut sebagai hak masyarakat kesukuan di kawasan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News