India dan Bangladesh sama-sama mengerahkan personel militer mereka untuk menyelamatkan ribuan warga yang telantar akibat banjir.
Menurut laporan kantor berita AFP pada Sabtu kemarin, sambaran petir di tengah hujan deras menewaskan setidaknya 21 orang di Bangladesh, sementara puluhan lainnya meninggal akibat banjir dan longsor di India.
Di negara bagian Assam, India, dua juta rumah terendam banjir. Masyarakat lokal di area terdampak mengeluhkan kondisi parah di level yang belum pernah terjadi sebelumnya.
"Bagaimana kita bisa makan (di kondisi seperti saat ini)?" tanya Anjuman Ara Begum dari dalam dapurnya yang digenangi air.
"Kami bertahan hidup dengan memakan muri dan chira serta makanan lain yang diberikan warga. Apa lagi yang bisa kami lakukan? Kami tidak bisa memasak," sambungnya, dikutip dari New York Post.
Bangladesh memiliki sekitar 130 sungai, yang semuanya kini meluap ke level berbahaya. Lokman, salah satu warga Bangladesh, mengatakan bahwa desanya terendam banjir sejak Jumat pagi.
"Setelah menanti sepanjang hari di atap rumah, seorang tetangga menyelamatkan kami dengan rakit. Ibu saya mengaku belum pernah melihat banjir separah ini sepanjang hidupnya," sambung dia.
Banjir hampir mencapai landasan pacu Bandara Internasional Osmani di Sylhet, Bangladesh. Alhasil, penerbangan di bandara tersebut ditangguhkan selama tiga hari.
Jalan raya Sunamganj di Bangladesh juga dilanda banjir, meski arus lalu lintas masih bisa berjalan.
"Sebagian besar wilayah timur laut terendam banjir, dan situasinya semakin memburuk karena hujan deras terus mengguyur," ucap Mohammad Mosharraf Hossain, kepala administrator Sylhet.
Baca: Korban Tewas Banjir di India dan Bangladesh Jadi 41 Orang
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id