"Mereka kemudian ditangkap dan ditarik ke pulau Baengnyeongdo, Korea Selatan, untuk penyelidikan," kata kepala staf gabungan Korsel, dilansir dari Yonhap.
"Militer Korea Selatan melepaskan tembakan peringatan ke kapal patroli Korea Utara yang melintasi perbatasan," lanjutnya.
Dalam kapal Korea Utara yang sedang diperiksa itu, terdapat enam orang yang mengenakan pakaian militer dan satu orang berpakaian biasa tanpa membawa senjata apa pun.
Sementara itu, Kementerian Pertahanan Korea Selatan belum segera menanggapi permintaan komentar terkait insiden terbaru ini.
Baca juga: Korut Kembali Lakukan Uji Coba Rudal Jelang Pemilu Korsel
Konflik Korsel dan Korut bermula sejak Perang Korea 1950-1953 berakhir dengan gencatan senjata. Sampai saat ini, kedua negara tidak pernah menyetujui perjanjian damai.
Sejak saat itu, perbatasan antara Korut dan Korsel diawasi ketat oleh kedua negara. Korut bahkan dikatakan memiliki kebijakan ‘tembak dan bunuh’ demi mencegah Covid-19 memasuki negara itu.
Kebijakan itu telah merenggut korban jiwa pada 2020 lalu. Seorang pejabat Korsel dari Kementerian Kelautan dan Perikanan Lee Dae-jun dilaporkan menghilang dari kapal patroli yang berjarak sekitar 9,6 km di selatan Garis Batas Utara (NLL).
Lee kemudian ditemukan tak bernyawa. Korsel menuduh kapal patroli Korut telah membunuh dan membakar Lee.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id