Kemenangan Koike sebuah penanda kejayaan yang jarang terjadi bagi perempuan di dunia perpolitikan Jepang yang didominasi laki-laki.
Dikutip dari Digital Journal, hasil pemilu pada hari Minggu kemarin juga memberikan kelegaan bagi Partai Demokratik Liberal (LDP) yang saat ini dipimpin Perdana Menteri Fumio Kishida. LDP mendukung Koike meski politikus wanita tersebut bukan anggota partai.
Dukungan terhadap Koike dianggap dapat meningkatkan popularitas LDP yang sedang merosot.
Koike, 71, seorang mantan menteri dan pembawa berita televisi, telah memerintah Tokyo sejak 2016. Ia meraih masa jabatan ketiga usai meraup 42,8 persen suara, menurut hasil resmi pemilu.
Pesaing terdekatnya, kandidat independen Shinji Ishimaru, yang merupakan mantan wali kota Akitakata di Jepang Barat, mengejutkan banyak orang dengan meraih posisi kedua dengan 24,3 persen suara.
Awalnya dipandang sebagai saingan utama Koike, Renho, yaitu mantan anggota parlemen dari partai oposisi, model dan pembawa berita televisi, hanya mengumpulkan 18,8 persen suara.
Koike mengumumkan kemenangannya pada Minggu malam, dan berjanji meningkatkan kesejahteraan, ekonomi, dan manajemen bencana alam di Tokyo. Ia juga akan mengatasi berbagai tantangan seperti inflasi dan menurunnya angka kelahiran di Jepang.
"Dengan dukungan kuat dari warga Tokyo, saya ditugaskan memimpin kota besar ini," kata Koike di hadapan para pendukungnya di ibu kota Jepang.
"Saya harus meningkatkan upaya reformasi Tokyo, dan seperti yang saya serukan dalam kampanye pemilihan saya, saya akan melindungi kehidupan dan mata pencaharian penduduk Tokyo," tambahnya.
Dalam upaya mengatasi tantangan demografi Jepang, Koike dan para pesaingnya berfokus pada perluasan dukungan pengasuhan anak, dengan menjanjikan subsidi pemerintah untuk biaya persalinan. (Shofiy Nabilah)
Baca juga: Kritis! Angka Kelahiran Jepang Capai Rekor Terendah
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News