Angka kelahiran di Jepang menurun tajam. Foto: AFP
Angka kelahiran di Jepang menurun tajam. Foto: AFP

Kritis! Angka Kelahiran Jepang Capai Rekor Terendah

Medcom • 06 Juni 2024 20:06
Tokyo: Kementerian kesehatan Jepang menggambarkan angka kelahiran di negaranya sebagai ‘kritis’ pada Rabu, 5 Juni 2024. Angka tersebut mencapai rekor terendah selama delapan tahun berturut-turut, seiring upaya pemerintah untuk meningkatkan dukungan bagi orang tua.
 
Mengutip Channel News Asia, data kementerian menunjukkan angka kelahiran di Jepang dengan jumlah rata-rata anak yang diharapkan dimiliki oleh seorang perempuan dalam hidupnya berada pada angka 1,2 di tahun 2023, jauh di bawah 2,1 anak yang dibutuhkan untuk mempertahankan populasi negara tersebut.
 
Diketahui, angka tersebut turun dari 1,26 di tahun 2022 yang merupakan penurunan tahunan kedelapan secara berturut-turut di negara berpenduduk 124 juta orang tersebut.

“Penurunan angka kelahiran yang terus berlanjut merupakan situasi kritis,” kata seorang pejabat kementerian kesehatan yang bertanggung jawab atas data tersebut kepada AFP.
 
“Berbagai faktor, seperti ketidakstabilan ekonomi dan kesulitan dalam mengatur pekerjaan serta mengasuh anak dapat menjadi penyebab turunnya angka tersebut,” jelasnya.
 
Penurunan angka kelahiran merupakan tren umum di beberapa negara maju. Sementara itu, angka kelahiran di Jepang masih berada di atas negara tetangganya, Korea Selatan yang merupakan negara terendah di dunia yaitu 0,72.
 
Dengan jumlah penduduk tertua di dunia setelah Monako, Jepang berupaya keras mencari cara untuk mendorong ledakan bayi untuk mencegah krisis demografi yang akan terjadi.
 
Hari Rabu, parlemen menyetujui revisi undang-undang untuk memberikan lebih banyak dukungan keuangan bagi orang tua dalam meningkatkan akses terhadap layanan penitipan anak dan memperluas manfaat cuti orang tua.
 
Hal ini menjadi upaya terbaru bagi pemerintah untuk meningkatkan angka kelahiran, sebuah isu yang disoroti oleh Perdana Menteri Fumio Kishida sebagai risiko mendesak bagi masyarakat Jepang.
 
Upaya inisiatif Jepang untuk meningkatkan angka kelahiran adalah aplikasi kencan yang dikembangkan oleh pemerintah kota Tokyo akan diluncurkan segera pada musim panas ini.
 
Dalam aplikasi tersebut, pengguna akan diminta untuk menyerahkan dokumentasi yang membuktikan bahwa mereka masih lajang secara hukum. Selain itu, pengguna menandatangani surat yang menyatakan bahwa mereka bersedia untuk menikah.
 
Menyatakan penghasilan seseorang merupakan hal biasa di aplikasi kencan Jepang, tetapi Tokyo memerlukan slip sertifikat pajak untuk membuktikan gaji tahunan pelamar.
 
Selain itu, wawancara juga diperlukan untuk mengonfirmasi identitas pengguna sebagai bagian dari proses pendaftaran aplikasi yang telah menjalani uji coba gratis sejak akhir tahun lalu. (Theresia Vania Somawidjaja)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan