Polisi saat mengawasi evakuasi tragedi himpitan kerumunan massa di wilayah Itaewon, Korea Selatan 30 Oktober 2022. Foto: AFP
Polisi saat mengawasi evakuasi tragedi himpitan kerumunan massa di wilayah Itaewon, Korea Selatan 30 Oktober 2022. Foto: AFP

24 Pejabat Didakwa Terkait Tewasnya 158 Orang saat Pesta Halloween di Itaewon

Fajar Nugraha • 13 Januari 2023 16:37
Seoul: Sebuah panel Korea Selatan (Korsel) merujuk 24 pejabat ke jaksa penuntut untuk menghadapi tuduhan kelalaian profesional. Mereka dianggap terlibat mengakibatkan kematian atas insiden himpitan massa di sebuah distrik kehidupan malam di Seoul, Oktober lalu, yang menewaskan 158 orang.
 
Sebuah panel investigasi polisi khusus mengatakan dalam sebuah laporan yang dirilis pada Jumat bahwa pejabat dari kepolisian, kantor distrik setempat, pemadam kebakaran dan pemerintah metro Seoul gagal dalam tanggung jawab mereka untuk mencegah bencana manusia. Ini merupakan salah satu insiden sipil paling mematikan di Korsel pascaperang.
 
Baca: Momen Kepala Polisi Korea Membungkuk Minta Maaf Atas Tragedi di Pesta Halloween.

 
“Sebanyak enam pejabat yang dirujuk pada dakwaan paling serius, termasuk mantan kepala polisi di distrik Yongsan, Seoul, tempat insiden itu terjadi, dan kepala kantor distrik, telah ditangkap. 17 lainnya didakwa tanpa penahanan, dengan salah satu pejabat dituduh meninggal karena bunuh diri,” sebut laporan dari media setempat, seperti dikutip AFP, Jumat 13 Januari 2023.

Tidak ada pejabat dari pemerintah nasional yang dirujuk ke kejaksaan atas insiden ketika orang-orang terjepit di gang selebar 3,2 meter selama perayaan Halloween itu. Pihak berwenang mengatakan pesta Halloween di Itaewon itu menarik sekitar 100.000 orang.
 
Gang itu terletak di dekat pintu keluar stasiun kereta bawah tanah dan telah menjadi jalur yang banyak digunakan untuk lalu lintas pejalan kaki yang bergerak di antara jalan utama di area tersebut dan restoran, bar, dan klub malam di sisi lain.
 
Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol telah meminta maaf atas insiden mematikan itu dan menyerukan penyelidikan yang menurutnya akan meminta pertanggungjawaban mereka yang bertanggung jawab.
 
Sekitar 140 petugas dikerahkan ke kawasan kehidupan malam Itaewon di mana insiden itu terjadi, yang menandai perayaan skala besar pertamanya dalam tiga tahun. Sebagian besar petugas ada di sana terutama untuk pencegahan kejahatan dan pihak berwenang disalahkan karena tidak berbuat lebih banyak untuk mengendalikan massa.
 
Para ahli mengatakan, kepadatan orang yang berkerumun di gang sempit dan terbatas mungkin telah mencapai tingkat yang membuat bencana semacam itu hampir tak terhindarkan. Saksi dan laporan media menunjukkan bahwa ketika orang berdesak-desakan ke dalam gang, beberapa mulai jatuh, menyebabkan yang lain jatuh dan bertumpuk satu sama lain.
 
“Kekuatan yang dihasilkan oleh gelombang massa cukup kuat untuk membengkokkan batang baja, dan penyebab utama kematian seringkali sesak napas,” pungkas para ahli.
 

 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan