Di Hari Perempuan Internasional 2022 yang mengusung tema "Break the Bias," Duta Besar Indonesia untuk Sri Lanka Dewi Gustina Tobing mengemukakan bahwa tujuan kegiatan ini adalah membuka ruang mengekspresikan solidaritas serta memperkuat niat mengembangkan gerakan memajukan hak-hak perempuan.
Dubes Dewi sebelumnya menggagas kegiatan ini kepada para Dubes perempuan di Sri Lanka dan telah mendapat dukungan.
"Gagasan menyelenggarakan kegiatan ini mendapat dukungan Kepala Perwakilan negara-negara lain yang juga perempuan, yaitu Inggris, AS, Belanda, Norwegia, Italia, Turki, Vietnam dan Kepala Perwakilan PBB di Sri Lanka dan Indonesia sebagai penggagas," jelas Dubes Dewi, dalam keterangan tertulis KBRI Colombo yang diterima Medcom.id, Rabu, 9 Maret 2022.
Dalam kegiatan, Dubes Dewi berkesempatan menyampaikan sambutan mewakili para Duta Besar wanita di Sri Lanka. "Hari Perempuan Internasional menjadi salah satu momen untuk terus mengkampanyekan kesetaraan gender dan hak-hak kaum perempuan," kata Dubes Dewi.
Selanjutnya dikatakan bahwa dari tahun ke tahun semakin banyak perempuan di negara-negara berkembang, termasuk di Indonesia dan Sri Lanka, yang membuat prestasi luar biasa, baik di bidang ekonomi, politik, kepemimpinan nasional, maupun pengambilan keputusan lainnya.
Juga disampaikan bahwa Ibu Megawati Sukarnoputri sebagai Presiden kelima Indonesia menjadi inspirasi bagi wanita Indonesia. "Kita semua perlu terus berupaya untuk dapat menginspirasi lebih banyak wanita agar lebih termotivasi untuk berdiri sejajar dengan pria," tutur Dubes Dewi.
Ia melanjutkan bahwa isu pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender menjadi perhatian Indonesia sebagai Presidensi G20 tahun 2022. "Indonesia mentargetkan kedua isu utama tersebut termuat dalam deklarasi G20 sehingga lebih dapat menjadi perhatian global," jelas Dubes Dewi.
Sementara itu, Presiden ke-5 Sri Lanka dalam sambutannya menyampaikan meskipun saat ini banyak hak sosial politik kaum perempuan yang terpenuhi, seperti hak memilih dan dipilih, kesetaraan gender, hak sama atas pekerjaan, kesehatan dan pendidikan, namun masih banyak isu sosial yang memerlukan penanganan.
"Presiden ke-5 Sri Lanka selanjutnya menyambut baik dan mendukung rencana Dubes Dewi bersama Kepala Perwakilan perempuan lainnya di Sri Lanka untuk menyusun program kegiatan yang bertujuan membantu meningkatkan kapasitas kaum perempuan di Sri Lanka," kata Heru Prayitno, Minister Counsellor KBRI Kolombo.
Peringatan Hari Perempuan Internasional dimanfaatkan untuk memamerkan contoh produk-produk buatan Indonesia, seperti permen kopiko, kopi bubuk, vitamin C, batik tulis dan tenun ikat.
Tamu undangan juga mendapat kesempatan menikmati berbagai kue dan panganan khas Indonesia, seperti dadar gulung, kue sus, bakso ayam dan lainnya. Para Duta Besar Wanita negara sahabat juga membawa penganan khas negara masing-masing untuk menambah semarak acara ramah tamah.
Baca: Hari Perempuan Internasional: Pentingnya Kesetaraan Gender dan Cara Memulai Perubahan
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News