Itulah yang menyebabkan terciptanya standar, di mana laki-laki harus maskulin dan perempuan harus feminin. Tak dapat dipungkiri, stereotip yang telah mendarah daging ini kerap mendiskriminasi perempuan lantaran dinilai sebagai sosok ‘lemah’.
Untuk membantah stigma tersebut, perempuan terus mengampanyekan kesetaraan gender. Melansir laman Ruangguru, kesetaraan gender merupakan pandangan yang menilai semua orang harus menerima perlakuan setara, terlepas dari identitas gender. Paham ini bertujuan menghapus ketimpangan antara laki-laki dan perempuan, sehingga tak ada lagi pihak inferior maupun superior.
Kesetaraan gender tentu menjadi penting, sebab pandangan ini membuat manusia memiliki hak dan kewajiban yang sama, kesempatan yang sama untuk merasa dihargai, berhak mendapatkan pendidikan yang sama, dan berhak menentukan masa depan sendiri.
Salah satu cara memperjuangkan kesetaraan gender melalui Hari Perempuan Internasional atau International Women’s Day (IWD) yang diperingati setiap tahun pada 8 Maret. Tahun ini, United Nations (UN) Women mengusung peringatan bertajuk Gender Equality Today for A Sustainable Tomorrow.
Sesuai namanya, tema peringatan kali ini berfokus pada gender equality atau kesetaraan gender. Lebih tepatnya, tema ini memiliki objektif untuk menonjolkan kontribusi perempuan yang tak kalah dari laki-laki dalam memimpin gerakan adaptasi, mitigasi, dan respons atas perubahan iklim guna membangun masa depan berkelanjutan.
Kesetaraan gender juga bisa terwujud melalui hal-hal kecil. Seperti mulai menerima diri sendiri dengan mencintai segala kelebihan dan kekurangan yang dimiliki. Ketika perempuan sudah menerima diri seutuhnya, maka kepercayaan diri akan terbentuk.
Selain itu, perempuan juga harus berani mengambil pilihan sendiri. Mereka berhak memilih pekerjaan sesuai keinginan, bahkan profesi yang dianggap hanya untuk laki-laki sekalipun.
Mulai sekarang, suarakan dengan lantang segala pandangan tentang aktivitas, jurusan kuliah, dan pekerjaan memiliki jenis kelamin adalah keliru. Perempuan dan laki-laki memang memiliki perbedaan dari segi biologis, namun tetap berhak mendapat kesempatan yang sama.
Seperti kata Mae C Jemison, Astronot perempuan Afrika-Amerika pertama di dunia, “Jangan biarkan siapa pun merebut imajinasimu, kreativitasmu, dan rasa ingin tahumu. Ini tempatmu di dunia, ini hidupmu. Pergi dan lakukan yang terbaik dan jalankan kehidupan yang ingin kau jalani”.
Selamat Hari Perempuan Internasional, Sobat Medcom! (Nurisma Rahmatika)
Baca: Makna Google Doodle pada Hari Perempuan Sedunia
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id