Petugas kesehatan berkumpul di salah satu lokasi tes massal Covid-19 di Shanghai, Tiongkok, 4 April 2022. (Hector RETAMAL / AFP)
Petugas kesehatan berkumpul di salah satu lokasi tes massal Covid-19 di Shanghai, Tiongkok, 4 April 2022. (Hector RETAMAL / AFP)

Kawal Lockdown Shanghai, Tiongkok Kerahkan Ribuan Personel Militer

Willy Haryono • 05 April 2022 15:05
Shanghai: Saat berbicara mengenai kebijakan "Nol Covid" dalam penanganan pandemi Covid-19, jajaran pemimpin Tiongkok telah mengeluarkan pernyataan tegas: kota Shanghai terlalu besar untuk dibiarkan tumbang begitu saja.
 
Shanghai, yang terus mencatat lonjakan kasus harian Covid-19, kini menjadi episentrum penyebaran virus tersebut seperti yang pernah terlihat sebelumnya di kota Wuhan pada 2020.
 
Seperti dua tahun lalu di Wuhan, Shanghai juga menerapkan penguncian (lockdown) ketat dalam dua fase, yaitu untuk wilayah timur dan barat. Namun karena infeksi harian belum juga menurun, lockdown yang seharusnya hanya berlangsung selama beberapa hari ini terus diperpanjang.

Hari Minggu kemarin, Partai Komunis Tiongkok telah mengumumkan pengerahan ribuan personel militer ke Shanghai. Para prajurit itu akan membantu petugas kesehatan dalam menjalankan tes massal Covid-19 yang bersifat wajib bagi 25 juta penduduk Shanghai.
 
Dikutip dari 9news, Selasa, 5 Maret 2022, semua warga Shanghai diwajibkan mengikuti tes nucleid acid mulai Senin kemarin hingga beberapa hari ke depan. Tes wajib ini dijalankan usai Shanghai mencatat lebih dari 9 ribu kasus Covid-19 pada hari Minggu kemarin.
 
Meski jumlah kasus hariannya lebih rendah dibanding standar internasional, penyebaran Covid-19 di Shanghai merupakan pukulan telak terhadap kebijakan "Nol Covid" yang berulang kali diserukan Beijing. Lewat strategi ini, Tiongkok berniat memberantas semua kasus hingga infeksi hariannya mencapai angka nol.
 
Banyak negara menganggap strategi semacam itu mustahil untuk dilakukan, terlebih setelah kemunculan varian Omicron yang begitu menular. Omicron ini juga terus bermutasi menjadi beberapa subvarian, termasuk XE.
 
Wu Zunyou, kepala epidemiolog dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tiongkok, menekankan kembali bahwa Negeri Tirai Bambu masih tetap dapat mengeliminasi sepenuhnya Covid-19.
 
"Tentu saja harus diakui bahwa penyebaran Omicron menjadikan strategi Nol Covid menjadi lebih sulit dilakukan," tutur Zunyou dalam sebuah konferensi pers di Beijing.
 
"Tapi selama ada usaha keras, solid dan cepat, kami akan mencapai Nol Covid," sambungnya.
 
Baca:  Omicron XE dan Varian Baru di Tiongkok Soroti Ancaman Mutasi Covid-19
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan