Penandatanganan tersebut memicu kekhawatiran Barat akan pengaruh Tiongkok yang lebih besar di kawasan Pasifik.
Rincian kesepakatan belum jelas, namun penandatanganan dilakukan di tengah kunjungan Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi ke delapan negara di Pasifik.
Misi tersebut telah mendorong para pemimpin Barat mendesak rekan-rekan regional untuk menolak setiap upaya Tiongkok untuk memperluas jangkauan keamanan mereka di seluruh wilayah.
Pernyataan pers dari pemerintah Samoa mengkonfirmasi bahwa Menteri Luar Negeri China Wang Yi dan Perdana Menteri Samoa Fiame Naomi Mata'afa telah bertemu. "Keduanya membahas perubahan iklim, pandemi dan perdamaian dan keamanan," kata pernyataan tersebut dilansir dari AFP.
Media lokal diundang untuk menyaksikan penandatanganan kesepakatan, tetapi tidak ada pertanyaan yang diajukan.
Baca juga: Menlu Tiongkok akan Lakukan Tur ke Pasifik Selatan, Dimulai dari Kepulauan Solomon
Dalam rilis itu disampaikan Beijing akan terus memberikan dukungan pembangunan infrastruktur ke berbagai sektor Samoa. Akan ada kerangka kerja baru untuk proyek di masa depan yang akan ditentukan dan disepakati bersama.
"Samoa dan Tiongkok akan terus mengejar kolaborasi lebih besar yang akan mewujudkan kepentingan dan komitmen bersama," kata rilis tersebut.
Pekan ini, Wang Yi telah mengunjungi Kepulauan Solomon dan Kiribati. Ia dan delegasinya tiba di Samoa pada Jumat malam waktu setempat.
Setelah dari Samoa, Wang Yi akan mengunjungi Fiji pada Sabtu sore. Diperkirakan ia akan melanjutkan perjalanan ke Tonga, Vanuatu, Papua Nugini, dan Timor Timur.
Dalam duel pengaruh, Menteri Luar Negeri Australia yang baru Penny Wong berada di Fiji pada Jumat kemarin. Ia berusaha merayu negara-negara kepulauan setelah Kepulauan Solomon mengejutkan Canberra bulan lalu dengan menandatangani pakta keamanan yang luas dengan Tiongkok.
"Kami telah menyatakan keprihatinan kami secara terbuka tentang perjanjian keamanan," kata Wong kepada wartawan di ibu kota Suva.
"Seperti halnya pulau-pulau Pasifik lainnya, kami pikir ada konsekuensinya. Kami pikir penting bahwa keamanan kawasan ditentukan oleh kawasan itu sendiri. Dan secara historis, itulah yang terjadi. Dan kami pikir itu adalah hal yang baik," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News