Dilansir dari The Star, Senin, 21 Maret 2022, pesawat dilaporkan turun tiba-tiba dari ketinggian jelajah, kemudian hancur dan menyebabkan kebakaran yang menghancurkan pohon-pohon bambu.
Laman People's Daily mengutip seorang pejabat pemadam kebakaran provinsi mengatakan, tidak ada tanda-tanda kehidupan di antara puing-puing tersebut.
Pesawat itu terbang dari barat daya kota Kunming, ibu kota provinsi Yunnan menuju Guangzhou, ibu kota Guangdong yang berbatasan dengan Hong Kong.
Belum diketahui penyebab kecelakaan tersebut. Namun, pesawat turun dengan kecepatan akhir 31 ribu kaki per menit.
Baca juga: Pesawat China Eastern Berpenumpang 133 Orang Jatuh di Guangxi
"Kami menginformasikan bahwa pesawat itu jatuh," kata China Eastern Airlines dalam sebuah pernyataan.
Mereka juga memberikan rincian hotline untuk warga yang ingin mengetahui nama kerabat mereka di dalam pesawat tersebut.
"Pesawat berpenumpang 123 orang dan sembilan awak di dalamnya, kehilangan kontak di atas kota Wuzhou," kata Administrasi Penerbangan Sipil Tiongkok.
Data FlightRadar24 menunjukkan pesawat itu meninggalkan Kunming pada 13.11 (waktu setempat) dan akan mendarat di Guangzhou pada 15.05.
Pesawat, yang menurut Flightradar24 berusia enam tahun, telah terbang di ketinggian 29.100 kaki sebelumnya. Namun, lebih dari dua menit kemudian, data menunjukkan ketinggian pesawat turun hingga ke 9.075 kaki.
Presiden Tiongkok, Xi Jinping meminta penyelidik menentukan penyebab kecelakaan itu sesegera mungkin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News