Data Kementerian Kesehatan India mencatat tambahan hampir 75 ribu kasus covid-19 pada Minggu, yang menjadikan totalnya mencapai 7,05 juta. Sementara di AS, total kasus covid-19 mencapai 7,67 juta.
Sejumlah pakar menduga angka sesungguhnya dari total kasus di India jauh lebih tinggi dari data resmi, karena kapasitas tes covid-19 masih lebih rendah bila dibanding beberapa negara lain.
Meski angka kasusnya mendekati AS, total kematian akibat covid-19 di India hanya 108.334. Angka tersebut lebih rendah dari AS dan beberapa negara lain yang jumlah kasusnya relatif tinggi.
AS mencatat total 214 ribu kematian, sementara Brasil telah melampaui 150 ribu. Penyebab rendahnya kematian akibat covid-19 di India beberapa di antaranya dipengaruhi faktor tingginya populasi pemuda, imunitas tinggi akibat berbagai penyakit lain, dan lainnya.
Dikutip dari The Straits Times, lonjakan kasus covid-19 di India terjadi saat pemerintahan Perdana Menteri Narendra Modi secara berkala mencabut berbagai pembatasan demi memulihkan kondisi perekonomian. PM Modi telah memberlakukan kebijakan penguncian (lockdown) berskala nasional pada Maret lalu.
Kamis kemarin, bioskop di sejumlah wilayah di India sudah dibuka kembali meski kapasitas maksimumnya hanya 50 persen dari kondisi normal. Sejumlah tempat usaha dan wisata lainnya di India juga mulai dibuka, termasuk Taj Mahal.
Namun sejumlah pakar khawatir musim festival di India yang semakin mendekat dipastikan memicu kerumunan warga dan meningkatkan risiko penularan covid-19. Jumat kemarin, PM Modi meluncurkan kampanye kesadaran warga, dengan mendorong semua orang untuk memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak fisik (physical distancing).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News