Menteri Luar Negeri Marise Payne mengatakan bahwa jajaran diplomat Australia hanya bisa dua kali menghubungi Sean Turnell usai dirinya ditahan militer Myanmar di awal Februari.
Turnell adalah warga Australia bertindak sebagai salah satu penasihat pemimpin de facto Myanmar, Aung San Suu Kyi.
"Akses konsuler yang bisa kami berikan sangat terbatas," tutur Payne kepada Australian Broadcasting Corp pada Senin, 8 Maret 2021.
"Kami terus menyerukan pembebasan Professor Sean Turnel," sambungnya.
Baca: Penasihat Asing Suu Kyi asal Australia Ditahan Militer Myanmar
Tadi malam, Australia secara resmi membekukan program pelatihan pertahanan dengan Myanmar senilai AUD1,5 juta yang dijadwlkan berlangsung selama lima tahun. Program ini meliputi bidang non-pertempuran, seperti pelatihan kemampuan Bahasa Inggris.
Selain membekukan kerja sama pertahanan, Australia juga mengalihkan bantuan kemanusiaan yang sebelumnya disalurkan kepada pemerintah Myanmar dan beberapa agensi terkait.
Payne mengatakan, bantuan kemanusiaan Australia kini akan disalurkan ke kelompok-kelompok rentan di Myanmar, termasuk Rohingya dan etnis minoritas lainnya.
Sebelumnya Australia telah menjatuhkan rentetan sanksi, termasuk embargo senjata kepada sejumlah individu di Myanmar. Payne menyebut penerapan sanksi ini akan dikaji lebih lanjut.
Turnell ditahan beberapa pekan usai tiba di Yangon, kota terbesar Myanmar. Ia datang dari Australia untuk menjadi penasihat di pemerintahan Suu Kyi.
Selain menyerukan pembebasan Turnell, Australia juga mendesak junta militer Myanmar untuk segera membebaskan Suu Kyi, Presiden Win Myint, dan beberapa pejabat tinggi lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News