"Saya rasa Anda akan segera mendengar kabar bahwa saya sudah ditahan," kata Turnell, dilansir dari laman The Straits Times.
"Ada dakwaan yang dilayangkan kepada saya, tidak tahu tentang apa. Saya baik-baik saja, dan tidak bersalah atas hal apapun juga," lanjutnya dengan menggunakan emoticon tersenyum.
Sejak pesan itu keluar, awak media belum dapat menghubunginya lebih lanjut.
Ini merupakan kali pertamanya seorang warga negara asing di Myanmar ditangkap setelah terjadinya kudeta militer pada 1 Februari lalu. Dalam kudeta tersebut, militer Myanmar telah menangkap sejumlah tokoh, termasuk Suu Kyi.
Baca: Myanmar yang Tak Bisa ‘Move On’ dari Kudeta Militer
Militer Myanmar melakukan kudeta atas dasar tuduhan adanya kecurangan dalam pemilihan umum 2020. Sejauh ini, belum Kementerian Luar Negeri Australia belum berkomentar mengenai kabar penahanan Turnell.
Turnell adalah seorang prefesor ekonomi di Macquarie University di Sydney. Dalam beberapa tahun terakhir, Turnell menjadi penasihat Suu Kyi dalam bidang perekonomian.
Sementara itu Sabtu ini, ribuan pengunjuk rasa berkumpul di kota Melbourne dalam mengecam kudeta di Myanmar dan mendesak pembebasan Suu Kyi. Aksi protes juga terjadi di beberapa negara lain.
Di Myanmar, gerakan protes juga mulai terlihat dan diikuti berbagai kelompok masyarakat, termasuk dosen dan mahasiswa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News