Fumio Kishida akan gantikan Yoshihide Suga sebagai Perdana Menteri Jepang. Foto: AFP
Fumio Kishida akan gantikan Yoshihide Suga sebagai Perdana Menteri Jepang. Foto: AFP

Jadi Calon PM Jepang, Ini Kebijakan Utama Fumio Kishida

Fajar Nugraha • 30 September 2021 12:10
Tokyo: Mantan Menteri Luar Negeri Jepang Fumio Kishida meraih kemenangan dalam pemilihan kepemimpinan Partai Liberal Demokrat (LDP) yang berkuasa pada Rabu 29 September 2021. Hasil ini, hampir memastikan bahwa ia menggantikan Yoshihide Suga sebagai Perdana Menteri Jepang yang baru.
 
Perdana Menteri Yoshihide Suga, yang dukungannya jatuh di tengah lonjakan kasus covid-19, mengumumkan bulan ini bahwa ia mengundurkan diri. Pemenang pemilihan LDP dipastikan menjadi perdana menteri dalam beberapa hari karena mayoritas parlemen partai.
 
Baca: Fumio Kishido Akan Gantikan Yoshihide Suga sebagai PM Jepang.

Seorang mantan bankir dari Hiroshima, Kishida mempelopori upaya Jepang untuk mewujudkan kunjungan bersejarah Presiden AS Barack Obama 2016 ke kota yang hancur oleh pengeboman AS tujuh dekade sebelumnya.
 
Ditanya tentang gaya kepemimpinannya, Kishida, yang berusia 64 tahun mengatakan bulan lalu bahwa membangun konsensus dari bawah ke atas sama pentingnya dalam politik dengan pendekatan dari atas ke bawah.
 
Dia sekarang memimpin LDP ke pemilihan umum yang harus diadakan pada 28 November. Berikut adalah beberapa posisi Kishida tentang kebijakan utama:


1. Ekonomi

Kishida mengatakan, jika dia menjadi pemimpin, konsolidasi fiskal akan menjadi pilar utama kebijakan. Dia juga menyuarakan keraguan atas kebijakan ultra-longgar Bank of Japan (BOJ), dengan mengatakan pada 2018 bahwa stimulus tidak dapat bertahan selamanya.
 
Dengan ekonomi yang menderita akibat pandemi, Kishida berbalik arah dengan mengatakan BOJ harus mempertahankan stimulus besar-besaran.
 
Dia mengusulkan paket pengeluaran lebih dari 30 triliun yen, menambahkan bahwa Jepang kemungkinan tidak akan menaikkan tarif pajak penjualan dari 10 persen "selama sekitar satu dekade".
 
"Reformasi fiskal adalah arah yang harus kita tuju pada akhirnya, meskipun kita tidak akan mencoba untuk mengisi defisit Jepang dengan kenaikan pajak segera," kata Kishida pada Sabtu.
 
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan