Ia juga mengatakan bahwa Pakistan gagal dalam meyakinkan kelompok militan Taliban untuk berpartisipasi "secara serius" dalam dialog damai dengan Afghanistan.
"Bertolak belakang dari ucapan Perdana Menteri Imran Khan dan para jenderalnya, Pakistan tidak tertarik dengan situasi di Afghanistan, dan tidak berhasil mendorong Taliban untuk bernegosiasi secara serius," kata Ghani, dilansir dari laman ABNA, Sabtu, 17 Juli 2021.
"Pihak-pihak yang mendukung Taliban secara terbuka merayakan kehancuran aset-aset rakyat Afghanistan," sambung dia.
Merespons pernyataan Ghani, PM Khan mengaku "kecewa" atas tuduhan Kabul bahwa Pakistan memainkan "peran negatif" dalam konflik berkepanjangan di Afghanistan.
"Presiden Ghani, negara paling terimbas dari kekacauan di Afghanistan adalah Pakistan. Pakistan mencatat 70 ribu korban jiwa dalam 15 tahun terakhir. Hal terakhir yang diinginkan Pakistan adalah berlanjutnya konflik (di Afghanistan)," tegas PM Khan.
"Saya dapat meyakinkan Anda bahwa Pakistan adalah negara yang paling berusaha mendorong Taliban untuk mau duduk di meja dialog," lanjutnya.
Baca: Taliban Ingatkan Turki Terkait Wacana Siagakan Pasukan di Afghanistan
PM Khan menegaskan bahw Pakistan terus berusaha meyakinkan Taliban untuk mau berdialog. Ia mengaku kecewa jika Ghani menyalahkan Pakistan atas apa yang terjadi di Afghanistan saat ini.
Aksi kekerasan yang dilakukan Taliban di Afghanistan meningkat dalam beberapa pekan terakhir, usai koalisi Amerika Serikat dan NATO mulai menarik pasukan mereka secara berkala.
Presiden AS Joe Biden mengatakan bahwa misi militer AS di Afghanistan akan berakhir pada 31 Agustus. Ia juga menargetkan seluruh prajurit AS sudah sepenuhnya dari Afghanistan pada 11 September mendatang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News