Prajurit dan polisi Turki bersiaga di Sincan Penal Institutions Campus, Ankara, 26 April 2021. (Adem ALTAN / AFP)
Prajurit dan polisi Turki bersiaga di Sincan Penal Institutions Campus, Ankara, 26 April 2021. (Adem ALTAN / AFP)

Taliban Ingatkan Turki Terkait Wacana Siagakan Pasukan di Afghanistan

Willy Haryono • 14 Juli 2021 08:59
Kabul: Kelompok militan Taliban mengingatkan Turki akan adanya "konsekuensi berat" terkait rencana Ankara memperkuat keamanan di sekitar bandara Kabul, Afghanistan. Turki berencana mempertahankan pasukan mereka di Afghanistan setelah pasukan asing pimpinan Amerika Serikat menarik diri dari negara tersebut.
 
Dalam sebuah pernyataan pada Selasa kemarin, Taliban menentang rencana kehadiran pasukan Turki di Afghanistan.
 
"Para pejabat Turki telah memutuskan untuk mempertahankan pasukan mereka di Afghanistan setelah mendapat persetujuan AS. Namun kehadiran mereka di Afghanistan adalah kelanjutan dari pendudukan," ucap Taliban, dikutip dari laman Afghanistan Times, Selasa, 13 Juli 2021.

Taliban mengatakan bahwa Afghanistan dan Turki memiliki ikatan kuat di bidang agama, historis, dan juga budaya. Menurut Taliban, kehadiran militer Turki di Afghanistan dapat memicu permusuhan dan kebencian antar kedua negara.
 
Bagi Taliban, pasukan asing apapun yang ada di Afghanistan akan dianggap sebagai penjajah. Jika Turki tetap mempertahankan pasukannya di Afghanistan, maka Taliban mengancam akan melancarkan serangan seperti yang selama ini dilakukan terhadap kekuatan asing.
 
"Mohon batalkan keputusan yan tidak menguntungkan kepentingan Turki dan juga Afghanistan," tutur Taliban.
 
Sebelumnya, Presiden Recep Tayyip Erdogan mengatakan bahwa keputusan mengenai kehadiran pasukan Turki di Afghanistan sudah diputuskan. Ankara, yang menawarkan untuk menangani masalah keamanan di bandara Kabul usai kepergian pasukan NATO, telah berbicara dengan AS dalam bidang dukungan finansial, politik, dan logistik.
 
Turki berulang kali menegaskan bahwa bandara Kabul harus tetap dibuka untuk mempertahankan misi diplomatik di Afghanistan. Pernyataan disampaikan saat sebuah ledakan mengguncang Kabul pada Selasa kemarin, dan baku tembak antara Taliban dan pasukan pemerintah terjadi di sejumlah wilayah di negara tersebut.
 
Baca:  Taliban Eksekusi 22 Pasukan Komando Afghanistan
 
Senin malam kemarin, Menteri Pertahanan Hulusi Akar mengaku telah berbicara dengan Menhan AS terkait proposal kesepakatan penjagaan sektor keamanan bandara Kabul.
 
"Bandara (Kabul) perlu tetap dibuka dan operasional. Semua negara telah mengatakan hal tersebut. Jika bandara tidak beroperasi, maka semua negara harus menarik misi diplomatik mereka," sebut Akar.
 
Misi militer AS di Afghanistan dijadwalkan berakhir pada 31 Agustus mendatang. Presiden AS Joe Biden menargetkan semua personel militer AS sudah pergi dari Afghanistan pada 11 September di momen peringatan serangan 9/11.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan