Blue House dibuka untuk umum karena presiden baru Korsel, Yoon Suk-yeol, memindahkan kantor kepresidenannya.
Sebelumnya merupakan kompleks "serius," kini Blue House terlihat seperti lokasi festival yang dikunjungi banyak wisatawan.
"Saya sangat senang karena Blue House sudah dibuka untuk publik," kata seorang pekerja kantoran berusia 61 tahun, Lee Sang-won.
"Benar-benar senang rasanya bisa berada di sini," sambung dia, dikutip dari Independent, Rabu, 18 Mei 2022.
Dikenal dengan genting berwarna biru, Blue House sudah menjalani sejumlah transformasi dari tahun ke tahun. Di era kolonial Jepang, Blue House adalah kediaman bagi jenderal sekaligus gubernur bentukan Negeri Sakura di Semenanjung Korea.
Setelah Korea merdeka dari Jepang di tahun 1945, komandan militer AS menduduki Blue House sebelum akhirnya dijadikan kantor kepresidenan Korsel.
Pembukaan Blue House adalah bagian dari janji Yoon dalam memindahkan kantornya ke kompleks Kementerian Pertahanan di distrik Yongsan. Kantor barunya berjarak sekitar lima kilometer dari Blue House.
Yoon mengaku memilih kompleks Kemenhan karena sudah dilengkapi berbagai fasilitas terkait keamanan. Ia mengatakan kantor barunya akan menghadirkan saluran komunikasi yang lebih baik dengan publik.
Rencana relokasi ini mendapat penentangan dari sejumlah pihak. Ada sebagian yang menyebutnya sebagai keputusan terburu-buru, dan ada yang menilainya terlalu menghabiskan banyak biaya.
Baca: Presiden Terpilih Korsel Ingin Pindah Kantor, Perkiraan Biaya Capai Rp573 M
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News