Presiden terpilih Korsel Yoon Suk-yeol memperlihatkan lokasi yang akan menjadi kantor barunya. (JUNG YEON-JE / POOL / AFP)
Presiden terpilih Korsel Yoon Suk-yeol memperlihatkan lokasi yang akan menjadi kantor barunya. (JUNG YEON-JE / POOL / AFP)

Presiden Terpilih Korsel Ingin Pindah Kantor, Perkiraan Biaya Capai Rp573 M

Marcheilla Ariesta • 20 Maret 2022 15:02
Seoul: Presiden terpilih Korea Selatan (Korsel) Yoon Suk-yeol akan memindahkan kantor kepresidenan dari Gedung Biru ke kompleks Kementerian Pertahanan. Tindakannya tersebut diperkirakan menelan biaya hingga USD40 juta (setara Rp573,6 miliar).
 
Yoon, yang menang tipis dalam pemilihan umum 9 Maret, berjanji memindahkan kantornya ke tempat yang lebih mudah diakses. Perihal Gedung Biru di Seoul, Yoon akan membukanya untuk umum.
 
Baca:  Yoon Suk-yeol Terpilih sebagai Presiden Baru Korea Selatan

"Ia juga akan memindahkan kediaman resminya ke Hannam-dong," lapor KBS, Minggu, 20 Maret 2022. Hannam-dong merupakan sebuah lingkungan yang menampung banyak eksekutif bisnis dan diplomat.
 
Rencana Yoon mendapat reaksi beragam dari warga Korsel dan juga memicu perdebatan sengit di antara para ahli feng shui. Beberapa pejabat Partai Demokrat yang bersaing menuduh Yoon telah dipengaruhi ahli bentuk kuno geomansi yang berasal dari Tiongkok.
 
Markas besar Kemenhan Korsel berada di lingkungan ibu kota Yongsan. Lokasinya berada di sebelah bekas pangkalan militer Amerika Serikat (AS) yang sebagian besar ditutup dan dipindahkan ke selatan kota.
 
"Ini sulit, tetapi ini adalah keputusan yang saya buat untuk masa depan negara," tutur Yoon dalam konferensi pers.
 
"Saya dengan sungguh-sungguh meminta orang-orang untuk memahami bahwa ini bukan hanya relokasi tempat, tetapi tekad saya untuk melayani orang-orang, bekerja dengan baik dan menepati janji saya dengan orang-orang," sambung dia.
 
Ahli Feng shui mengatakan, lokasi Rumah Biru tidak menguntungkan. Sebanyak empat dari enam presiden dalam 25 tahun sejarah demokrasi negara itu dipenjara atau bunuh diri setelah meninggalkan jabatannya.
 
Tim Yoon menolak tuduhan bahwa pemindahan tersebut dipengaruhi pertimbangan seperti itu. Mereka menegaskan, tindakan ini untuk meningkatkan akses publik dan komunikasi dengan para pembantunya.
 
Mereka juga menjelaskan, rumah eksekutif Blue House telah menjadi 'istana kerajaan,' terisolasi dan tertutup hutan serta keamanan yang ketat.
 
Presiden Moon Jae-in yang akan menanggalkan jabatannya juga pernah berencana menempati kantor baru. Namun, ia membatalkan rencana tersebut karena alasan keamanan dan logistik.
 
Yoon mengatakan kompleks Kemenhan Korsel sudah dilengkapi fasilitas keamanan dan komando nasional, sehingga mudah untuk transisi di sana tanpa mengorbankan keamanan atau ketidaknyamanan penduduk.
 
Kementerian Ekonomi dan Keuangan memperkirakan langkah tersebut akan menelan biaya 49,6 miliar won. Biaya ini termasuk merelokasi kementerian pertahanan dan merenovasi kantor baru serta kediaman resmi.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan