Setidaknya 60 pekerja perempuan di Kementerian Keuangan Afghanistan menerima telepon dari Taliban, meminta mereka merekomendasikan kerabat laki-laki untuk menggantikan posisi pekerjaan mereka dengan alasan "beban kerja di kantor telah meningkat," dilansir dari The New Arab, Rabu, 20 Juli 2022.
Para pekerja perempuan yang diberhentikan mengekspresikan kemarahan mereka atas permintaan Taliban, dengan menitikberatkan pada waktu yang telah mereka habiskan bertahun-tahun secara khusus untuk profesi masing-masing. Tidak hanya itu, mereka juga mengekspresikan kekhawatiran dan ketidakpastian mereka di masa depan.
"Saya diminta untuk memperkenalkan anggota keluarga laki-laki untuk menggantikan jabatan saya di kementerian, sehingga saya dapat diberhentikan dari pekerjaan itu," kata Maryam, pegawai lama Kementerian Keuangan Afghanistan dilansir dari The Guardian.
"Ini adalah posisi yang sulit dan secara teknis saya telah memiliki pengalaman dan menjalani pelatihan secara teknis bertahun-tahun, dan bahkan jika ia bisa melakukan pekerjaan yang sama pada akhirnya, apa yang akan terjadi pada saya?" tambahnya.
Sejak berhasil merebut kembali kekuasaan, Taliban mengeluarkan beberapa tindakan yang membatasi hak dan kebebasan perempuan, di mana hal ini bertentangan dengan pengumuman awal mereka untuk menciptakan negara yang lebih progresif dibanding periode pertama pemerintahan mereka pada periode 1996-2001.
Di sejumlah provinsi, para perempuan Afghanistan tidak diperbolehkan bersekolah selama lebih dari satu tahun dan wanita dari berbagai sektor diberhentikerjakan.
"Aktivis hak-hak perempuan Afghanistan memberikan peringatan terkait janji-janji Taliban untuk menghormati hak-hak perempuan adalah palsu," kata Heather Barr, Associate Director Divisi Hak Perempuan di Afghanistan dalam Human Rights Watch.
Baru pada pekan ini, Taliban mengeluarkan aturan ketat mengenai jilbab yang dikenakan mahasiswi di sebuah universitas politeknik, berdasarkan laporan berita Afghanistan Rukshana. Keputusan ini menyebabkan setidaknya dua mahasiswi menunda studi mereka, tambah laporan tersebut.
Mei lalu, masyarakat dari seluruh dunia memberikan kecaman pada Taliban yang mengeluarkan seruan bagi seluruh wanita di Afghanistan untuk wajib mengenakan penutup wajah atau cadar di tempat umum. (Gracia Anggellica)
Baca: Perempuan Afghanistan Berunjuk Rasa Menuntut Pendidikan dan Pekerjaan
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id