Berdasarkan keterangan KBRI Beijing yang diterima Medcom.id, Sabtu, 25 Juni 2022, beberapa Kepala Perwakilan lainnya juga hadir di lokasi acara untuk duduk bersama dan berbicara mengenai "Pemulihan Global Pascapandemi: Tren, Tantangan, dan Tanggapan."
Pembahasan tema tersebut dilaksanakan dalam rangka penyelenggaraan China and Globalization Forum ke-8, yang turut dihadiri televisi nasional dan media asal Tiongkok. Mereka mengkaji inisiatif dan capaian masing-masing negara dan organisasi yang mereka wakili, dan menyimpulkan bahwa akan terus terjadi peningkatan interaksi antar individu seiring dengan menurunnya jumlah kematian akibat Covid-19.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Dalam jangka panjang, perkembangan tersebut akan membuka lebih banyak peluang bagi pertumbuhan perekonomian global dan people-to-people exchange.
Dubes Djauhari menyambut baik pandangan masing-masing pembicara dan menilai bahwa upaya global dan kolektif untuk mengatasi Covid-19 telah memungkinkan Indonesia untuk membuka kembali perbatasannya bagi pengunjung dari negara sahabat. Ia juga membagikan keterangan mengenai perkembangan terkait peran Indonesia sebagai Presiden G20 dan tiga pilar Presidensi Indonesia pada G20, yakni arsitektur kesehatan global, transformasi ekonomi digital dan transisi energi.
Beberapa rekan media turut hadir, termasuk dari China Central Television (CCTV), China Radio International (CRI), serta media CCG. Media-media tersebut mewawancarai Dubes Djauhari setelah acara.
Dalam wawancara, Dubes Djauhari menyampaikan perkembangan terkini hubungan bilateral Indonesia-Tiongkok yang terus menguat. Ia juga menegaskan kembali pentingnya Kemitraan Strategis Komprehensif ASEAN-Tiongkok dalam berkontribusi pada kemajuan masa depan hubungan antara Beijing dan negara-negara di kawasan.
Tidak ketinggalan, Dubes Djauhari juga menyampaikan prioritas-prioritas selama masa kepresidenan Indonesia di G20.
Baca: Perdagangan Indonesia-Tiongkok di Triwulan I 2022 Melejit Dibanding Tahun Lalu