Sejauh ini, tidak ada kasus penggumpalan darah yang diakibatkan vaksin AstraZeneca di India.
Kekhawatiran mengenai AstraZeneca muncul ke permukaan setelah beberapa negara Eropa menangguhkan vaksinasi dengan menggunakan vaksin tersebut.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah merespons kekhawatiran ini, dan mengatakan sejauh ini tidak ada alasan kuat untuk menghentikan penggunaan vaksin AstraZeneca.
"Kami mengawasi semua efek samping, terutama efek samping serius seperti kematian dan rawat inap. Kami akan memberikan pengumuman jika kami menemukan sesuatu yang mengkhawatirkan," Dr. N.K. Arora, anggota satuan gugus tugas Covid-19 India, kepada kantor berita AFP pada Sabtu, 13 Maret 2021.
India telah menyuntikkan setidaknya 28 juta dosis vaksin Covid-19. Sebagian besar vaksin yang digunakan dalam vaksinasi nasional di Indonesia adalah produk AstraZeneca yang diproduksi di fasilitas pembuatan milik Serum Institute of India.
Dari jutaan dosis vaksin AstraZeneca yang diproduksi di India, sebagiannya akan dan sudah diekspor ke sekitar 70 negara dalam beberapa pekan terakhir.
Baca: AstraZeneca Tegaskan Vaksin Covid-19 Mereka Aman Digunakan
"Sejauh ini jumlah kasus efek samping (dalam vaksinasi di India) sangat, sangat rendah. Tapi kami akan meninjau kembali semua kasus efek samping di India, untuk melihat apakah ada yang melibatkan penggumpalan darah," ucap Arora.
Setidaknya dua juta orang di India telah divaksinasi dalam kurun waktu satu hari pada Jumat kemarin. Peningkatan jumlah vaksinasi ini terjadi di saat kasus Covid-19 meningkat di berbagai negara bagian India setelah sempat menurun selama beberapa pekan.
India mencatat tambahan 23.285 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir. Dari total tersebut, 85,6 persen di antaranya berasal dari enam negara bagian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News