Peng Shuai sebut mantan Mantan Wakil Perdana Menteri (PM) Tiongkok Zhang Gaoli memaksanya berhubungan seks. Foto: AFP
Peng Shuai sebut mantan Mantan Wakil Perdana Menteri (PM) Tiongkok Zhang Gaoli memaksanya berhubungan seks. Foto: AFP

Sempat Menghilang, Petenis Tiongkok Muncul Melalui Video

Medcom • 22 November 2021 13:07
Beijing: Bintang tenis Tiongkok, Peng Shuai mengatakan dalam panggilan video dengan Kepala Komite Olimpiade Internasional (IOC), Thomas Bach, ia aman dan sehat. Shuai muncul pada Minggu, 21 November 2021, di tengah kekhawatiran internasional terkait kesejahteraannya.
 
Sebelumnya, petenis berusia 35 tahun tersebut dalam unggahan Weibo menuduh mantan Wakil Perdana Menteri Tiongkok, Zhang Gaoli melakukan pelecehan seksual terhadap dirinya. Shuai pun menghilang setelah unggahan dihapus.
 
Dilansir dari Yahoo News, Senin, 22 November 2021, awal panggilan 30 menit dengan Bach, IOC mengatakan, “Peng Shuai berterima kasih kepada IOC atas perhatiannya terhadap kesejahteraannya.” 

Baca: AS dan PBB Tuntut Tiongkok Buktikan Keselamatan Petenis yang Menghilang.
 
“Ia menjelaskan bahwa ia aman dan sehat, tinggal di rumahnya di Beijing, tetapi ingin privasinya dihormati saat ini,” kata IOC.
 
“Itulah sebabnya ia lebih suka menghabiskan waktunya bersama teman dan keluarga sekarang. Meski begitu, ia akan terus terlibat dalam tenis, olah raga yang sangat ia cintai,” tambah IOC.
 
Dalam foto resmi acara, Shuai terlihat menghadiri turnamen tenis Beijing pada Minggu pagi. Kemunculan ini menandai penampilan publik pertamanya, sejak ia membuat tuduhan terhadap Gaoli.
 
Juara ganda Grand Slam sebanyak dua kali itu menuduh pejabat  berusia 75 tahun tersebut, memaksanya melakukan hubungan seks selama hubungan putus-sambung yang berlangsung selama beberapa tahun.
 
Menyusul kecaman global, termasuk dari superstar tenis dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), wartawan media pemerintah Tiongkok diketahui telah merilis serangkaian rekaman yang dimaksudkan guna menunjukkan, semua baik-baik saja dengan Shuai.
 
Sebuah video dari acara Fila Kids Junior Tennis Challenger Finals, yang dicuit oleh editor surat kabar Global Times, Hu Xijin menunjukkan, Shuai berdiri di sebuah stadion. Ia berada di antara sekelompok tamu yang namanya diumumkan dengan tepuk tangan meriah.
 
Seorang reporter Global Times pun mengunggah video lain yang menunjukkan, Shuai menandatangani untuk anak-anak di stadion yang tampaknya sama sebelum berpose untuk foto bersama mereka.
 

 
Xijin juga mengunggah dua video lainnya pada Sabtu, yang pertama menunjukkan Shuai berjalan ke restoran mengenakan mantel, topi rajut dan masker wajah. Kedua, Shuai tanpa masker duduk di meja, mengobrol dengan orang-orang sambil makan.
 
AFP tidak dapat memverifikasi keaslian video tersebut. Xijin mencuit, video kedua menunjukkan “Shuai sedang makan malam dengan pelatih dan teman-temannya di sebuah restoran. Konten video dengan jelas menunjukkan, mereka diambil pada Sabtu waktu Beijing”.
 
Obrolan tampaknya dipentaskan. Shuai tampak santai dalam rekaman itu, yang tampaknya diambil dengan ponsel, namun mereka yang bersamanya berusaha keras untuk menekankan tanggal dalam komentar yang agak kaku.
 
Klaim Shuai terhadap Gaoli adalah pertama kalinya gerakan #MeToo Tiongkok, menyentuh eselon tertinggi Partai Komunis Tiongkok (CCP) yang berkuasa. 
 
Asosiasi Tenis Putri Dunia (WTA) telah mengancam akan mengakhiri kontrak yang menguntungkan dengan Tiongkok, terkecuali jika mendapat kabar tentang keselamatan Shuai.
 
Pada video restoran, Ketua WTA, Steve Simon mengatakan, ia senang melihat gambar namun “masih belum jelas apakah dia bebas dan mampu membuat keputusan dan mengambil tindakan sendiri, tanpa paksaan atau campur tangan eksternal”.
 
“Video ini saja tidak cukup. Saya sudah jelas tentang apa yang perlu terjadi dan hubungan kami dengan Tiongkok berada di persimpangan jalan,” kata Simon dalam sebuah pernyataan.
 
Seorang juru bicara WTA kemudian mengatakan kepada AFP, gambar pada Minggu dari turnamen Beijing masih tidak membahas keprihatinan mereka. Ketua Komisi Atlet IOC, Emma Terho tetap mengatakan, ia lega setelah panggilan video pada Minggu, dimana ia ambil bagian.
 
“Saya lega melihat Peng Shuai baik-baik saja, yang menjadi perhatian utama kami. Ia tampak santai. Saya menawarkan dukungan kami dan untuk tetap berhubungan kapanpun ia mau, yang jelas ia hargai,” ujar Terho dalam pernyataan IOC.
 
Paduan suara yang berkembang di dunia olahraga dan sekitarnya pun diketahui menuntut jawaban tentang situasi Shuai. Sekretaris pers Presiden AS Joe Biden mengatakan, pemerintahannya ingin Tiongkok “memberikan bukti independen dan dapat diverifikasi” terkait  keberadaan Shuai.
 
Kantor Luar Negeri Inggris juga mengatakan, “sangat prihatin” dan mendesak Tiongkok untuk melepaskan bukti yang dapat diverifikasi. Sementara Menteri Luar Negeri Prancis, Jean-Yves Le Drian mengatakan, ia harus diizinkan untuk berbicara secara bebas untuk mengklarifikasi situasinya.
 
PBB bersikeras untuk melakukan penyelidikan penuh secara transparan atas klaim yang dibuat oleh Shuai. Beberapa nama besar dalam tenis telah berbicara tentang kasus ini, termasuk Serena Williams, Novak Djokovic, Roger Federer dan Naomi Osaka.
 
Shuai mewakili Tiiongkok di Olimpiade Beijing, London, dan Rio de Janeiro. Ia memenangkan emas untuk Tiongkok di Asian Games 2010. Ia merupakan mantan juara ganda Wimbledon dan Prancis Terbuka. (Nadia Ayu Soraya)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan