Dikutip dari BBC, Senin, 18 Oktober 2021, lima anak-anak termasuk dari 24 korban tewas banjir Kerala. Otoritas setempat khawatir jumlah korban tewas akan terus bertambah karena masih banyak warga yang dinyatakan hilang.
Sejumlah rumah di Kerala dikabarkan tersapu banjir. Sebuah video di media sosial memperlihatkan sekelompok orang diselamatkan dari sebuah bus yang hampir sepenuhnya tenggelam di tengah banjir Kerala.
Sejauh ini, Kottayam dan Idduki masih menjadi dua distrik terparah dilanda banjir Kerala. Tidak hanya banjir, hujan deras di Kerala juga telah memicu tanah longsor di beberapa titik.
Otoritas India telah mengerahkan helikopter militer untuk membawa pasokan dan petugas gabungan ke sejumlah lokasi banjir yang sulit dicapai via jalur darat.
Kepala Menteri Kerala, Pinarayi Vijayan, mengatakan bahwa ribuan warga telah dievakuasi dari lokasi banjir, dan lebih dari 100 kamp pengungsian telah dibangun di seantero negara bagian.
Perdana Menteri India Narenda Modi mengaku telah berbicara dengan Vijayan mengenai situasi terkait banjir Kerala. "Saya sedih karena begitu banyak warga meninggal akibat hujan deras dan tanah longsor di Kerala. Saya turut berduka kepada keluarga korban," ucap PM Modi.
Beberapa cerita mengharukan datang dari area terdampak banjir. Sebuah keluarga beranggotakan enam orang -- termasuk nenek berusia 75 tahun dan tiga anak-anak -- dikonfirmasi tewas usai rumah mereka di Kottayam tersapu banjir.
Jasad tiga anak kecil lainnya -- berusia 8, 7, dan 4 tahun -- juga ditemukan terkubur di balik reruntuhan bangunan di Idukki.
Pada 2018, sekitar 400 orang tewas dan lebih dari satu juta lainnya kehilangan tempat tinggal dalam musibah banjir terparah di Kerala. Penilaian pemerintah federal di tahun yang sama menemukan fakta bahwa Kerala memiliki 44 sungai, menjadikannya 1 dari 10 negara bagian paling rentan dilanda banjir di India.
Baca: 110 Orang Tewas akibat Banjir dan Longsor di Maharashtra India
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News