Petugas gabungan berusaha mengevakuasi korban selamat, namun banyak orang masih dinyatakan hilang dan dikhawatirkan sudah meninggal.
Militer India berusaha membantu upaya penyelamatan yang terkendala cuaca buruk. Maharashtra mencatat intensitas hujan terderas sepanjang Juli ini, disebut-sebut sebagai yang terparah dalam beberapa dekade terakhir.
Banyak faktor berkontribusi terhadap terjadinya banjir, namun sejumlah pakar mengatakan perubahan iklim yang dipicu pemanasan global membuat curah hujan tinggi semakin mungkin terjadi.
Jumat kemarin, otoritas India mengatakan bahwa sebagian besar kematian terjadi akibat banjir dan tanah longsor di dua distrik Maharashtra. Terdapat juga laporan setidaknya 38 orang yang tewas akibat terkena longsor di sebuah desa di tenggara Mumbai.
Baca: 18 Tewas Akibat Hujan Deras yang Melanda India
Kepala Menteri Maharashtra, Udhav Thackeray, menyerukan pertemuan darurat. Ia meminta jajarannya untuk menyalurkan bantuan darurat ke wilayah terdampak.
Perdana Menteri India Narendra Modi mengaku "terpukul atas hilangnya banyak nyawa" dalam bencana ini. Ia berjanji akan menyalurkan bantuan ke semua warga terdampak.
Ribuan truk terjebak di jalan raya nasional yang menghubungkan Mumbai dengan pusat teknologi selatan Bengaluru, dengan jalan terendam di beberapa tempat. Ratusan desa dan belasan kota di daerah yang terkena dampak Maharashtra tidak memiliki akses listrik dan air minum.
Pejabat setempat mengatakan, di negara bagian Karnataka dan Telangana, beberapa sungai meluap, dan pihak berwenang sedang memantau situasi.
Hujan muson musiman dari Juni hingga September menyebabkan kematian dan perpindahan massal di seluruh Asia Selatan setiap tahun. Kondisi ini juga menimbulkan lebih dari 70 persen curah hujan India dan sangat penting bagi petani.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News