Menurut WHO, penamaan semacam itu dapat memicu stigma buruk terhadap negara yang mendeteksi varian baru.
WHO kini menamakan varian Covid-19 Inggris sebagai "Alpha," dan varian Afrika Selatan sebagai "Beta." Dua varian Covid-19 Brasil, dikenal sebagai P.1 dan P.2, kini juga dilabeli sebagai "Gamma" dan "Zeta."
Sementara dua mutasi varian Covid-19 India, B.1.617.1 and B.1.617.2, dilabeli sebagai "Kappa" and "Delta."
"Hari ini, WHO mengumumkan pelabelan yang mudah diucapkan untuk varian #SARSCoV2," tulis Kepala Urusan Teknis Covid-19 WHO, Maria Van Kerkhove, via Twitter.
"Tidak boleh ada satu negara pun yang mendapat stigma buruk karena mendeteksi atau melaporkan varian baru," sambungnya, dilansir dari laman RT pada Senin, 31 Mei 2021.
Ia menekankan pelabelan ini tidak akan menghapus nama ilmiah yang sudah ditetapkan untuk varian Covid-19. WHO hanya ingin publik yang tidak familiar dengan istilah ilmiah, dapat menyebutkan nama varian dengan mudah, namun di waktu bersamaan juga menghindari stigmatisasi terhadap negara tertentu.
Langkah WHO dilakukan setelah India mengeluhkan masalah pelabelan varian Covid-19 bulan lalu. Pemerintah India geram karena nama "varian India" menyebar luas di mana-mana, padahal WHO tidak pernah menetapkan istilah tersebut.
Pemerintah India bahkan pernah meminta jejaring media sosial seperti Facebook untuk menghapus semua konten terkait tulisan "varian India."
Baca: WHO Catat Varian Covid-19 India Tersebar di 53 Negara
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News