Pekan kemarin, media The New York Times melaporkan bahwa India menahan perilisan laporan karena tidak terima atas angka kematian Covid-19 versi WHO yang dinilai terlalu tinggi dari data resmi New Delhi.
Dilansir dari TRT World, Senin, 18 April 2022, kesimpulan dalam laporan WHO tersebut sejalan dengan data jurnal Lancet dan Science, yang mengkalkulasikan angka kematian Covid-19 di India setidaknya mencapai 3,2 juta.
Namun menurut Kementerian Kesehatan India, model matematika WHO atas situasi pandemi "dipertanyakan" dan juga "tidak terbukti secara statistik."
Beberapa keluhan telah disampaikan India kepada WHO atas laporan tersebut, termasuk mengenai asumsi "aneh" mengenai hubungan antara temperatur rendah dan kematian bulanan (Covid-19). Kemenkes India telah melayangkan beberapa keluhan melalui komunikasi dan pertemuan forma sejak November 2021.
"Belum ada respons memuaskan dari WHO," ucap Kemenkes India.
Sebelumnya, otoritas India juga mempertanyakan metodologi penelitian jurnal Lancet dan Science, yang sama-sama menunjukkan angka kematian tinggi akibat Covid-19 di Negeri Bollywood.
Angka resmi pemerintah India menunjukkan adanya 520 ribu kematian akibat Covid-19 sejak awal pandemi. Angka tersebut merupakan yang tertinggi di dunia setelah Amerika Serikat dan Brasil.
Baca: WHO Catat Lebih dari 500 Juta Kasus Covid-19 Sejak Akhir 2019
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News