Sejak kemunculan Covid-19 di akhir 2019, sebagian besar infeksi tercatat di Eropa (200,5 juta) dan Amerika (151,7 juta). Sementara benua Afrika hanya berkisar 2 persen dari total infeksi global.
Kendati begitu, dikutip dari laman Miami Herald, WHO menduga ada banyak kasus Covid-19 yang tak dilaporkan atau tak terdeteksi di Afrika. Menurut WHO, angka sesungguhnya di benua Afrika bisa lebih tinggi hingga 97 kali dari data saat ini.
Di waktu bersamaan, WHO juga mengatakan total kasus di level global juga berpotensi lebih tinggi dari saat ini karena banyak negara-negara kaya memperlambat laju tes Covid-19. Hal ini membuat WHO kesulitan untuk menentukan angka pastinya.
Sejauh ini, total 11,3 miliar vaksin Covid-19 telah disuntikkan di seluruh dunia. WHO menegaskan meski vaksinasi berimbas pada menurunnya jumlah kasus di banyak negara, pandemi Covid-19 masih jauh dari usai.
"Di negara-negara miskin, kelompok rentan seperti perawat dan orang lanjut usia belum divaksinasi sama sekali," sebut WHO.
Selama Covid-19 masih menyebar di seluruh dunia dan banyak orang belum menerima vaksinasi, lanjut WHO, maka Covid-19 berpeluang untuk terus bermutasi. WHO khawatir varian-varian baru yang berpotensi muncul dapat menghindari proteksi dari berbagai vaksin yang tersedia saat ini.
Baca: WHO Menganalisis Dua Subvarian Baru Covid-19 Omicron
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News