Kementerian Luar Negeri Tiongkok memprotes tindakan AS. Mereka mengeklaim balon tersebut adalah pesawat sipil, bukan alat mata-mata seperti yang dituduhkan.
Hari Minggu kemarin, Beijing mengajukan pengaduan resmi ke Kedutaan Besar AS di Tiongkok.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Tindakan Amerika Serikat berdampak serius dan merusak upaya serta kemajuan kedua belah pihak dalam menstabilkan hubungan Tiongkok-AS sejak pertemuan di Bali," kata Wakil Menteri Luar Negeri Tiongkok, Xie Feng, dilansir dari Channel News Asia, Senin, 6 Februari 2023.
Ia merujuk pada pertemuan puncak antara presiden Joe Biden dan Xi Jinping pada November lalu saat KTT G20 di Bali.
Negeri Tirai Bambu menambahkan, mereka memperhatikan perkembangan situasi dan berhak membuat reaksi lebih lanjut jika memang diperlukan.
Pejabat Pentagon pada hari Jumat lalu menggambarkan objek terbang tersebut sebagai "balon pengintai." Mereka menambahkan bahwa Washington telah mengambil langkah-langkah untuk menghalangi objek tersebut dalam mengumpulkan informasi-informasi sensitif.
Sehari setelah pejabat Pentagon mengatakan bahwa balon lain telah terlihat di suatu tempat di Amerika Latin, pejabat angkatan udara Kolombia mengatakan bahwa sebuah objek dengan "karakteristik mirip dengan balon" telah terdeteksi. Kolombia terus memantau balon itu "hingga meninggalkan ruang udara nasional."
Objek terbang tersebut, yang menurut Washington adalah balon mata-mata, telah melayang selama beberapa hari di atas langit Amerika Utara. Hal ini membuat AS membatalkan rencana kunjungan Menteri Luar Negeri Antony Blinken ke Beijing.
Sabtu kemarin, pesawat jet tempur AS telah menembak jatuh balon mata-mata Tiongkok itu di lepas pantai Carolina Selatan. Balon itu ditembak karena Tiongkok dinilai telah melakukan "pelanggaran yang tidak dapat diterima" terhadap kedaulatan Amerika.
Baca juga: Pesawat Jet Tempur AS Tembak Jatuh Balon Mata-Mata Tiongkok
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id