Vaksin seharga 400 Yuan atau Rp878 ribu itu didistribusikan ke warga dengan ‘kebutuhan mendesak’ di Kota Jiaxing. Pejabat Kota Jiaxing pada Kamis 15 Oktober 2020 mengatakan bahwa penduduk berusia antara 18 hingga 59 tahun, dapat melakukan konsultasi di klinik untuk vaksin keluaran Biotek Sinovac.
Menurut pejabat tersebut, vaksin virus korona dari Sinovac ini sudah diberikan kepada kelompok warga yang rentan seperti pekerja medis.
Pernyataan dari pusat pengendalian dan pencegahan penyakit (CDC) di Jiaxing, yang terletak di Provinsi Zhejiang, tidak menyebutkan secara spesifik apa yang dimaksud dengan ‘kebutuhan mendesak’.
“Pihak berwenang tidak mengatakan berapa banyak orang di kota yang telah diberi vaksin, yang tersedia dalam dua dosis. Vaksin itu diberikan hingga 28 hari dan menelan biaya total 400 yuan,” laporan dari AFP, Jumat 16 Oktober 2020.
Menurut para pejabat setempat, pemerintah Tiongkok telah memberi ratusan ribu pekerja penting di pelabuhan, rumah sakit dan daerah berisiko tinggi lainnya di seluruh negeri sebuah vaksin eksperimental.
“Tetapi bahkan saat 11 vaksin Tiongkok telah memasuki uji klinis -,dengan empat dalam uji coba Fase Tiga lanjutan,- tidak ada yang disetujui untuk distribusi pasar massal,” sebut pejabat yang tidak disebutkan namanya itu.
Negeri Tirai bambu telah menyetujui beberapa kandidat untuk penggunaan darurat, dengan para pejabat mengatakan mereka belum melihat reaksi merugikan yang serius.
Tiongkok saat ini berupaya keras untuk menghasilkan vaksin untuk mengatasi virus korona yang muncul di pusat kota Wuhan itu. Mereka berusaha menyelesaikan narasi pemulihannya dari kesehatan masyarakat dan bencana ekonomi.
Beijing juga telah membuat prediksi yang berani tentang peluncuran yang lebih luas sebelum akhir tahun saat memerangi badai kritik internasional atas penanganan awal wabah tersebut.
Pejabat kesehatan mengatakan pada konferensi pers bulan lalu bahwa negara tersebut berharap dapat memproduksi 610 juta dosis vaksin setiap tahun hingga akhir tahun. Pihak Tiongkok pun menekankan bahwa itu akan terjangkau.
Presiden Xi Jinping sebelumnya juga telah menyatakan bahwa vaksin dari negaranya akan menjadi ‘barang publik global’.
Tiongkok telah menandatangani tawaran yang dipimpin Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk memastikan vaksin covid-19 di masa depan didistribusikan ke negara-negara berkembang. Beijing belum memberikan perincian tentang berapa banyak uang yang akan dijanjikan untuk kesepakatan itu, yang memiliki tujuan penggalangan dana sebesar USD 2 miliar dan bertujuan untuk menyediakan vaksin masa depan bagi 92 negara berpenghasilan rendah dan menengah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id