Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Zhao Lijian mengatakan, kedua pemimpin akan bersama-sama merayakan tonggak sejarah besar.
"Para pemimpin kedua negara akan kembali menunjukkan kemitraan bersahabat kami dengan bertemu di Olimpiade Musim Dingin," kata Zhao dalam konferensi pers, Selasa, 23 November 2021.
"Saya yakin para atlet kedua negara akan mencapai hasil yang luar biasa, dan berkontribusi untuk menyelenggarakan pertandingan yang sederhana, aman, dan menggembirakan dunia," lanjutnya, dilansir dari South China Morning Post.
Jika tidak ada pemimpin dunia lagi yang hadir, maka Putin akan jadi yang pertama bertemu dengan Xi Jinping. Sang presiden tidak meninggalkan Tiongkok selama hampir dua tahun.
Baca juga: Vladimir Putin Terima Suntikan Vaksin Booster Sputnik Light
Pemimpin asing terakhir yang berkunjung ke Beijing adalah mantan presiden Mongolia Khaltmaa Battulga pada Februari tahun lalu.
Pengumuman tentang kunjungan Putin datang pada saat negara-negara olahraga musim dingin utama seperti AS dan Kanada sedang mempertimbangkan untuk memboikot pertandingan tersebut secara diplomatik.
Presiden AS Joe Biden mengatakan, ia sedang mempertimbangkan langkah pemboikotan. Sementara departemen urusan global Kanada mengatakan negara itu sedang mendiskusikan hal ini dengan para mitra.
Kelompok hak asasi manusia juga menyerukan boikot Olimpiade 2022, menuduh Tiongkok melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan dalam perlakuannya terhadap orang-orang Muslim Uygur yang berbahasa Turki dan minoritas lainnya di wilayah Xinjiang. Mereka mengatakan Tiongkok menindas masyarakat sipil di Tibet dan Hongkong.
Sementara itu, Beijing membantah tuduhan itu dan mengatakan kebijakannya bertujuan untuk melawan terorisme dan ekstremisme, serta memerangi kemiskinan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News