Pesawat pengebom B-52 milik Amerika Serikat. Foto: AFP
Pesawat pengebom B-52 milik Amerika Serikat. Foto: AFP

Tiongkok Kritik Keras Langkah AS Kirim Pesawat Pengebom ke Australia

Medcom • 02 November 2022 20:09
Beijing: Pada Selasa 2 November 2022, Kementerian Pertahanan Amerika Serikat (AS) mengonfirmasi bahwa pihaknya akan mengirimkan pesawat pengebom B-52 yang mampu membawa bom nuklir ke Australia. Hal ini dikritik keras oleh Tiongkok.
 
Dilansir dari Four Corners, Amerika Serikat akan mengirim hingga enam pesawat pengebom B-52 pada hari Minggu, 30 Oktober 2022. Pengumuman itu muncul di tengah gejolak yang sedang berlangsung antara Australia dan Tiongkok.
 
Sementara UPI pada Rabu 2 November 2022 mengatakan bahwa Australia telah menyuarakan keprihatinan tentang kegiatan Tiongkok di Kawasan Indo-Pasifik, serta penimbunan senjata nuklir negara itu. Sementara itu, Negeri Tirai Bambu menuduh Australia beroperasi di bawah pola pikir Perang Dingin, yang menyebabkan Partai Komunis menarik diri dari diskusi kesepakatan ekonomi awal tahun ini.
 
Baca: Pengamat: Pesawat Pengebom B-52 Hanya Simbolis Penguatan Hubungan AS-Australia.

Adapun Tiongkok juga kritis terhadap keputusan Amerika Serikat untuk mengirim pengebom berkemampuan nuklir ke pangkalan Tindal Angkatan Udara Australia di Northern Territory. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Zhao Lijian mengkritik langkah AS itu.

"Kerja sama pertahanan dan keamanan semua negara perlu berkontribusi pada perdamaian dan stabilitas regional dan tidak boleh menargetkan pihak ketiga mana pun atau merusak kepentingan mereka," katanya.
 
“Langkah seperti itu oleh AS dan Australia meningkatkan ketegangan regional, sangat merusak perdamaian dan stabilitas regional, dan dapat memicu perlombaan senjata di kawasan itu,” imbuh Zhao.
 
“Tiongkok mendesak pihak-pihak terkait untuk meninggalkan mentalitas zero-sum Perang Dingin yang sudah ketinggalan zaman dan pola pikir geopolitik yang sempit, dan melakukan lebih banyak hal yang baik untuk perdamaian dan stabilitas regional dan rasa saling percaya di antara semua pihak," sebutnya.
 
Michael Shoebridge, Direktur Institut Kebijakan Strategis Australia mengatakan, bantuan Amerika Serikat di bidang pertahanan dimaksudkan untuk memperumit perencanaan militer Tiongkok, memaksanya untuk mempertimbangkan kembali tindakannya dengan mempertimbangkan kemampuan pertahanan AS.
 
Amerika Serikat telah mempererat ikatannya dengan Australia, khususnya di bidang pertahanan. Pada April 2022, kedua negara mengumumkan kemitraan dengan Inggris untuk mempercepat pengembangan senjata hipersonik. Rusia dan Tiongkok sudah mendalami pengembangan senjata dengan kemampuan hipersonik. Presiden Joe Biden mengonfirmasi Rusia telah menggunakan rudal hipersonik dalam serangan ke Ukraina pada Maret 2022.
 
Sementara Australia dan Jepang menandatangani deklarasi bersama tenggara tentang operasi keamanan, berjanji untuk memperluas dan memperkuat kerjasama timbal balik mereka di bidang keamanan. Rusia dan Tiongkok juga semakin dekat selama invasi Rusia ke Ukraina. (Mustafidhotul Ummah)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan