Opera House, salah satu situs paling terkena di kota Sydney, Australia. (AFP)
Opera House, salah satu situs paling terkena di kota Sydney, Australia. (AFP)

Warga Sydney Dilarang Berkumpul saat Malam Pergantian Tahun

Marcheilla Ariesta • 28 Desember 2020 14:29
Sydney: Warga Sydney di Australia diminta untuk tetap berada di dalam rumah saat malam pergantian tahun dari 2020 ke 2021. Larangan berkumpul diterapkan otoritas Sydney setelah kasus infeksi virus korona (covid-19) kembali ditemukan di sana.
 
Sydney merupakan satu dari sejumlah kota besar di dunia yang selalu merayakan Tahun Baru dengan meriah. Kota ini selalu menampilkan pertunjukan kembang api di Opera House saat malam pergantian tahun.
 
Namun, di tengah wabah covid-19, kegiatan berkumpul tersebut dilarang. Pada hari ini, Senin, 28 Desember 2020, tercatat ada lima kasus baru infeksi covid-19 di Sydney.

Sekitar seperempat juta orang di Sydney terpaksa harus terkunci rapat di rumah masing-masing hingga 9 Januari mendatang. Perdana Menteri New South Wales, Gladys Berejiklian, melarang warga untuk datang ke pusat kota Sydney saat malam pergantian tahun.
 
Baca:  Wabah Covid-19, Sydney Terisolasi dari Seluruh Australia
 
"Kami tidak ingin membuat acara di Malam Tahun Baru, yang justru dapat merugikan semua orang di seluruh negara bagian," kata Berejiklian, dilansir dari Channel News Asia.
 
Ia mengatakan cara paling aman untuk menonton kembang api saat ini adalah dari rumah.
 
"Pada Malam Tahun Baru, kami sama sekali tidak ingin ada kerumunan orang di tepi pantai di sekitar Sydney," tuturnya. Menteri Kesehatan Australia, Greg Hunt mendukung pembatasan di Sydney.
 
"Apa yang kami lakukan sejauh ini dapat dibilang berhasil," katanya.
 
Berkat penutupan perbatasan, penguncian, tes covid-19 berskala luas, disiplin menjaga jarak sosial dan tingkat kepatuhan publik yang tinggi, Australia berhasil meredam angka kasus covid-19 di kisaran 28 ribu dengan 908 kematian.
 
Angka ini sangat rendah dibanding negara-negara besar lainnya di dunia seperti di Eropa dan Amerika Serikat.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan