"Pyongyang kemungkinan akan menggandakan penguncian, meskipun kegagalan strategi nol-COVID di Tiongkok menunjukkan bahwa pendekatan itu tidak akan berhasil melawan varian Omicron,” tutur Easley.
Tanpa vaksin
Korea Utara telah menolak tawaran vaksinasi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), serta Tiongkok dan Rusia.“Menerima vaksin melalui skema Covax WHO membutuhkan transparansi tentang bagaimana vaksin didistribusikan,” ucap Go Myong-hyun, seorang peneliti di Asan Institute for Policy Studies mengatakan kepada AFP.
"Itulah mengapa Korea Utara menolaknya," kata Go.
Korea Utara dikelilingi oleh negara-negara yang telah berjuang -,atau masih berjuang untuk mengendalikan,- wabah signifikan varian Omicron.
Korea Selatan, yang memiliki tingkat vaksinasi yang tinggi, baru-baru ini melonggarkan hampir semua pembatasan covid-19, dengan kasus-kasus turun tajam setelah lonjakan berbahan bakar Omicron pada bulan Maret.
Sementara Tiongkok, satu-satunya ekonomi utama dunia yang masih mempertahankan kebijakan nol-COVID, sedang berjuang melawan berbagai wabah Omicron.
Kota-kota besar Tiongkok, termasuk ibu kota keuangan Shanghai, telah dikunci ketat selama berminggu-minggu.
Tampaknya Korea Utara akan mencoba menghindari tindakan ekstrem China seperti "memenjarakan penduduk di apartemen,” kata Cheong Seong-chang dari Institut Sejong.
“Tetapi penguncian yang lebih terbatas akan menciptakan kekurangan pangan yang parah dan kekacauan yang sama yang dihadapi Tiongkok sekarang," katanya.
Situs spesialis yang berbasis di Seoul NK News melaporkan bahwa wilayah Pyongyang telah dikunci selama dua hari, dengan laporan pembelian panik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News