Meskipun sanksi menggigit, Korea Utara telah menggandakan upaya modernisasi militer. Mereka bahkan melakukan uji coba senjata terlarang tahun ini sementara mengabaikan tawaran pembicaraan dengan Amerika Serikat (AS). Sementara para analis memperingatkan kemungkinan dimulainya kembali uji coba nuklir.
Mengenakan seragam militer putih yang dihias dengan brokat emas, Kim Jong-un menyaksikan tank, peluncur roket dan ICBM terbesarnya diarak melalui Pyongyang pada Senin 25 April malam. Parade ini diadakan untuk memperingati berdirinya angkatan bersenjata Korea Utara.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
“Kim bersumpah untuk memperkuat dan mengembangkan kemampuan nuklir negara kita dengan kecepatan tercepat," menurut transkrip pidatonya di acara yang diterbitkan oleh Kantor Berita Pusat Korea (KCNA), seperti dikutip AFP, Selasa 26 April 2022.
Perundingan berulang yang bertujuan meyakinkan Kim untuk menghentikan program senjata nuklirnya tidak membuahkan hasil, dan dia memperingatkan pada hari Senin bahwa dia dapat menggunakan senjata atomnya jika ‘kepentingan mendasar’ Korea Utara terancam.

Kim Jong-un berjanji tingkatkan senjata nuklir Korut. Foto: AFP
"Misi dasar kekuatan nuklir kami adalah untuk mencegah perang, tetapi senjata nuklir kami tidak dapat terikat hanya pada satu misi," katanya, menurut transkrip KCNA.
Korea Utara telah menghentikan uji coba nuklir dan jarak jauh sementara Kim bertemu dengan Presiden AS saat itu Donald Trump untuk pertarungan diplomasi yang gagal, yang runtuh pada 2019.
Bulan lalu Pyongyang menguji coba ICBM dari jarak penuh untuk pertama kalinya sejak 2017, dan citra satelit menunjukkan tanda-tanda aktivitas di lokasi uji coba nuklir, yang konon dihancurkan pada 2018 menjelang KTT Trump-Kim pertama.