Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan (kiri) dan Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi. (Fabrice COFFRINI, Sergio Lima / AFP)
Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan (kiri) dan Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi. (Fabrice COFFRINI, Sergio Lima / AFP)

Taiwan Berterima Kasih kepada AS atas Dukungan Perdamaian Lintas Selat

Willy Haryono • 28 Januari 2024 17:23
Taipei: Pemerintah Taiwan pada hari Minggu ini, 28 Januari 2024, berterima kasih kepada Amerika Serikat (AS) karena telah menegaskan kembali dukungannya terhadap perdamaian lintas selat.
 
Ucapan disampaikan setelah berlangsungnya pembicaraan tingkat tinggi antara Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan dan Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi yang berlangsung akhir pekan ini.
 
Washington dan Beijing secara terpisah mengumumkan pada Sabtu malam bahwa Sullivan dan Wang Yi, yang juga anggota politbiro Partai Komunis Tiongkok dan direktur Kantor Komisi Luar Negeri, telah bertemu di Bangkok, Thailand pada Jumat dan Sabtu.

Kedua belah pihak mengatakan bahwa putaran perundingan tersebut dimaksudkan untuk menindaklanjuti KTT Woodside yang diadakan antara Presiden AS Joe Biden dan Presiden Tiongkok Xi Jinping pada November lalu.
 
Pembicaraan tersebut merupakan bagian dari upaya "menjaga jalur komunikasi terbuka dan secara bertanggung jawab mengelola persaingan dalam hubungan seperti yang diarahkan oleh para pemimpin," ucap pernyataan resmi Gedung Putih, melansir dari laman Focus Taiwan.

Stabilitas Selat Taiwan

Menurut pernyataan Gedung Putih, Sullivan menekankan bahwa meski AS dan Tiongkok sedang bersaing, namun kedua negara perlu mencegahnya "agar tidak berubah menjadi konflik atau konfrontasi."
 
AS dan Tiongkok berbicara mengenai berbagai bidang kerja sama yang juga telah dibahas pada KTT Woodside, termasuk isu-isu terkait perang Rusia melawan Ukraina, Timur Tengah, Korea Utara, Laut China Selatan, dan Myanmar.
 
Mengenai masalah lintas selat, Sullivan "menggarisbawahi pentingnya menjaga perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan," menurut transkrip Gedung Putih.
 
Sementara itu, pernyataan pers terpisah yang dikeluarkan Kementerian Luar Negeri Tiongkok mengatakan bahwa Wang menekankan bahwa "isu Taiwan merupakan urusan dalam negeri Tiongkok, dan pemilu di wilayah Taiwan tidak dapat mengubah fakta dasar bahwa Taiwan adalah bagian dari Tiongkok."

Satu Tiongkok

"Kemerdekaan Taiwan menimbulkan risiko terbesar bagi perdamaian dan stabilitas lintas selat serta tantangan terbesar bagi hubungan Tiongkok-AS," tegas Wang kepada Sullivan dalam pertemuan di Bangkok, menurut siaran pers Beijing.
 
'Pihak AS harus mematuhi prinsip Satu Tiongkok dan tiga Komunike Bersama Tiongkok-AS, menerjemahkan komitmennya untuk tidak mendukung ‘kemerdekaan Taiwan’ ke dalam tindakan dan mendukung reunifikasi damai Tiongkok," tambahnya.
 
Sebagai tanggapan, Kementerian Luar Negeri Taiwan pada hari Minggu ini mengucapkan terima kasih kepada pihak AS karena menegaskan kembali dukungannya terhadap perdamaian dan stabilitas lintas selat.
 
Pihak kementerian juga mengecam pernyataan Wang pada pertemuan di Bangkok, yang menyatakan bahwa "isu Taiwan adalah urusan dalam negeri Tiongkok."
 
Baca juga:  Lai Ching-te, Sosok Pragmatis Taiwan yang Dilabeli Tiongkok 'Berbahaya'
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan