Sebanyak 16 orang tewas dan 40 luka-luka dalam insiden penembakan di Pantai Bondi, Sydney. dok AFP
Sebanyak 16 orang tewas dan 40 luka-luka dalam insiden penembakan di Pantai Bondi, Sydney. dok AFP

Targetkan Komunitas Yahudi, Simak 4 Fakta Insiden Penembakan di Pantai Bondi Sydney

Adri Prima • 15 Desember 2025 22:19
Sydney: Insiden penembakan terjadi di bagian utara Pantai Bondi, tepatnya di dekat Bondi Park Playground, Sydney, Australia, Minggu, 14 Desember 2025 Waktu setempat.
 
Insiden ini berlangsung pada hari pertama Hanukkah, sebuah perayaan Yahudi yang dirayakan selama delapan hari.
 
Berikut ini fakta-fakta insiden penembakan di Pantai Bondi Sydney, Australia:

1. Pelaku ayah dan anak


Kepolisian New South Wales (NSW) mengungkapkan bahwa dua terduga pelaku penembakan massal di Pantai Bondi, Sydney merupakan ayah dan anak. Komisaris Kepolisian NSW Mel Lanyon dalam konferensi pers menyatakan bahwa kedua pelaku berusia 50 tahun dan 24 tahun.

"Para pelaku adalah seorang pria berusia 50 tahun dan seorang pria berusia 24 tahun, yang merupakan ayah dan anak. Pria berusia 50 tahun telah meninggal dunia, sementara pria berusia 24 tahun saat ini dirawat di rumah sakit," kata Lanyon dikutip ABC, Senin, 15 Desember 2025.
 
Baca juga:
Tiga WN Australia Jadi Tersangka Penembakan di Bali
 

2. Sebanyak 16 orang tewas dan 40 luka-luka


Pelaku melepaskan tembakan ke arah warga yang berada di kawasan Pantai Bondi. Berdasarkan data sementara kepolisian NSW, peristiwa tersebut menewaskan 16 orang dan menyebabkan 40 lainnya mengalami luka-luka.
 

3. Komunitas Yahudi jadi target penembakan


Insiden penembakan terjadi saat berlangsungnya upacara penyalaan lilin Hanukkah yang dihadiri banyak anggota komunitas Yahudi setempat.
 
Perdana Menteri Australia Anthony Albanese mengatakan insiden insiden ini merupakan serangan yang secara khusus menyasar komunitas Yahudi Australia dan menyebutnya sebagai aksi terorisme.
 
"Ini adalah serangan yang ditargetkan pada warga Yahudi Australia," ujarnya, seraya menegaskan bahwa Australia tidak akan pernah tunduk pada perpecahan, kekerasan atau kebencian," ujar Albanese. 
 

4. Kecaman internasional mengalir


Kecaman internasional pun mengalir atas insiden berdarah ini. Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyebut insiden ini sebagai “serangan antisemit murni”. 
 
Hal senada, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menilai antisemitisme sebagai ancaman serius. “Antisemitisme adalah kanker yang menyebar ketika para pemimpin diam dan tidak bertindak," katanya dalam pidato televisi.
 
Polisi New South Wales menyatakan akan meningkatkan kehadiran aparat secara mencolok di kawasan komunitas Yahudi dan rumah ibadah. Serangan ini secara resmi ditetapkan sebagai “insiden terorisme”.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(PRI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan